kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dewan Perwakilan AS meminta data email pribadi Jeff Bezos sampai Mark Zuckerberg


Minggu, 15 September 2019 / 17:01 WIB
Dewan Perwakilan AS meminta data email pribadi Jeff Bezos sampai Mark Zuckerberg
ILUSTRASI. CEO Facebook Mark Zuckerberg


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

Saham Apple anjlok 1,8% pada pembukaan perdagangan Jumat (13/9) lalu. Sementara Apple jadi salah satu target utama dari investigasi ini, lantaran tim investigasi menjadikan tindakan Apple khususnya pengelolaan App Store sebagai bukti permulaan dalam penyelidikan yang lebih luas.

App Store Apple memang telah lama dikritik hanya memprioritaskan aplikasi-aplikasi besutannya sendiri, sedangkan aplikasi pihak ketiga kerap dikesampingkan.

Sementara itu, Senin (9/9) lalu 50 Kejaksaan Negeri AS juga telah melakukan upaya serupa kepada Google. Google Ad, layanan iklan Google juga diduga melanggar regulasi persaingan usaha.

“Makin banyak bukti yang menunjukkan para perusahaan ini telah menguasai pangsa pasar perdagangan daring dan komunikasi,” kata Ketua Badan Komite Yudikatif AS Jerrold Nadler dikutip dari Reuters, Minggu (15/9).

Baca Juga: Seribu karyawan Jeff Bezos mau demo, ada apa?

“Informasi-infomras tersebut menjadi kunci yang membantu untuk menentukan apakan terjadi pelanggaran persaingan usaha, apakah lembaga persaingan usaha kami perlu melakukan investigasi lebih lanjut, dan apakah regulasi persaingan usaha kami perlu ditingkatkan,” tambah perwakilan Parti Demokrat Doug Collins.

Departemen Kehakiman AS pada Juli telah menyatakan pihaknya sudah memulai investigasi soal apa dan bagaimana para raksasa teknologi ini bisa menguasai pencarian di internet, media sosial, dan beberapa layanan dagang daring diduga melanggar peraturan persaingan usaha.

Google pada akhir Agustus lalu menyatakan telah menerima permintaan dari Departemen Kehakiman untuk mengakses dokumen-dokumen terkait



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×