kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dexamethasone bisa sembuhkan pasien corona, WHO: Ini berita bagus


Rabu, 17 Juni 2020 / 10:09 WIB
Dexamethasone bisa sembuhkan pasien corona, WHO: Ini berita bagus
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus WHO menyambut baik hasil uji klinis awal dari Inggris yang menunjukkan dexamethasone, kortikosteroid, dapat menyelamatkan nyawa bagi pasien yang sakit kritis karena virus corona.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik hasil uji klinis awal dari Inggris yang menunjukkan dexamethasone, kortikosteroid, dapat menyelamatkan nyawa bagi pasien yang sakit kritis karena virus corona (Covid-19).

Untuk pasien yang menggunakan ventilator, pengobatan memakai dexamethasone terbukti mengurangi kematian sekitar sepertiga, dan untuk pasien yang hanya membutuhkan oksigen, kematian berkurang sekitar seperlima, menurut temuan awal yang dibagikan dengan WHO.

Manfaat hanya terlihat pada pasien sakit parah dengan Covid-19, dan tidak diamati pada pasien dengan penyakit ringan.

Baca Juga: Ditemukan, Dexamethasone terbukti mampu selamatkan nyawa pasien virus corona

“Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan Covid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

"Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit dan pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini," imbuhnya dalam keterangan tertulis di situs WHO.

Dexamethasone adalah steroid yang telah digunakan sejak 1960-an untuk mengurangi peradangan dalam berbagai kondisi, termasuk gangguan peradangan dan kanker tertentu.

Telah terdaftar dalam Daftar Model Obat Esensial WHO sejak 1977 dalam berbagai formulasi, dan saat ini tidak memiliki paten dan tersedia dengan harga terjangkau di sebagian besar negara.

Para peneliti berbagi wawasan awal tentang hasil uji coba dengan WHO, dan WHO menantikan analisis data lengkap dalam beberapa hari mendatang.

WHO akan mengoordinasikan meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita secara keseluruhan tentang intervensi ini. Panduan klinis WHO akan diperbarui untuk mencerminkan bagaimana dan kapan obat harus digunakan dalam Covid-19.

Baca Juga: Ampuh sembuhkan pasien corona, ini daftar obat berbasis Dexamethasone di Indonesia




TERBARU

[X]
×