Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Ribuan warga Malaysia hari ini (28/4) turun ke jalan dalam rangka aksi demonstrasi. Mereka menuntut dilakukannya reformasi dan pemilu bersih di Malaysia.
Situasi sempat memanas, di mana sejumlah helikopter diturunkan untuk memantau jalannya aksi demonstrasi. Untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa yang melakukan aksi turun ke jalan di Kuala Lumpur, Kepolisian Kerajaan Malaysia menembakkan gas air mata.
Selain itu, pihak kepolisian juga memblokir sejumlah jalan utama menuju Kuala Lumpur. Polisi juga menjaga ketat lokasi demonstrasi yang dipimpin oleh kelompok Coalition for Clean and Fair Elections atau biasa disingkat Bersih.
Sebelumnya, para demonstran sempat diancam ledakan bom. Namun belakangan, Juru Bicara Kepolisian Kerajaan Malaysia menganulir berita tersebut dan menyebut ancaman tersebut palsu.
Para demonstran tampak memenuhi sejumlah titik utama di Kuala Lumpur, termasuk di kawasan menara kembar Petronas.
"Hari ini adalah hari kita. Kita bersatu bersama-sama menyatukan suara," ujar Ambiga Sreenevasan, co-chairwoman Bersih.
Bersih sendiri menuntut pemerintah untuk mundur setelah gagal mengimplementasikan tujuh dari delapan permintaan mereka. Termasuk di dalamnya kegagalan dalam memperbolehkan periode kampanye minimum selama 21 hari.
Selain itu, pemerintah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak baru saja merilis peraturan yang melarang aksi protes di jalanan pada bulan ini, setelah polisi menahan lebih dari 1.600 orang saat aksi serupa yang dikoordinir oleh Bersih pada Juli tahun lalu.
Penanganan Najib terhadap para demonstran bisa berdampak popularitas Najib menjelang pemily. Bahkan, penahanan demonstran tahun lalu menyebabkan popularitas Najib mulai menurun.
Berdasarkan Merdeka Center for Opinion Research, popularitas Najib turun ke level terendah dalam dua tahun terakhir sebesar 59%, sebulan paska aksi demonstrasi yang berlangsung tahun lalu. Pada Februari, popularitasnya sempat naik menjadi 69% setelah pemerintah mengumumkan pemberian dana tunai sebesar 500 ringgit kepada keluarga yang memiliki pendapatan kurang dari 3.000 ringgit.