Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Karena itu, dia percaya bahwa dunia tidak dapat mengambil risiko sebesar itu.
"Saya masih sangat mendukung Ukraina, tetapi saya yakin bahwa eskalasi perang besar-besaran akan menyebabkan kerugian besar bagi Ukraina dan mungkin dunia," Musk menanggapi kritik Presiden Zelensky.
Dia menyuarakan keprihatinan serupa kepada pengguna Twitter yang ngeri dengan rencana perdamaiannya.
"Rusia sedang melakukan mobilisasi parsial. Mereka akan melakukan mobilisasi perang penuh jika Krimea dalam bahaya. Kematian di kedua belah pihak akan menghancurkan," imbuhnya.
Musk dan Putin
Semua penjelasan ini masih belum berhasil menenangkan pikiran para pengguna internet. Dan belum tentu Musk akan berhasil setelah pengumuman yang baru saja ia buat di Twitter.
Musk baru saja menunjukkan bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2021 melalui konferensi video. Pengungkapan itu muncul setelah kritik baru dari senator AS Lindsey Graham, yang mengatakan rencana perdamaian Musk "bodoh."
Pengakuannya itu dimulai saat salah seorang pengguna Twitter bertanya kepada Musk apakah dia pernah bertemu Putin secara langsung.
"Apakah Anda pernah berbicara langsung dengan Putin, Elon?" tanya seornag pengguna Twitter.
"Kami berbicara melalui konferensi video tahun lalu," jawab Musk.
Chief Executive Officer Tesla tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Dia tidak mengatakan, misalnya, siapa yang memulai pembicaraan atau kapan tepatnya itu terjadi. Musk tidak mengatakan tentang apa diskusi itu.
Baca Juga: Elon Musk Malas Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia, Ini Alasannya
Tetapi perlu dicatat bahwa pembicaraan antara Musk dan Putin tidak terlalu mengejutkan karena SpaceX, perusahaan miliarder lainnya, adalah pemain penting dalam penaklukan luar angkasa, sektor strategis bagi sebagian besar negara besar dengan ambisi global.
Tidak mengherankan, pengumuman itu memicu teori konspirasi dan komentar sarkastik.
"Artikel mendatang:"Musk & Putin mengadakan konferensi video rahasia sebelum invasi Ukraina," komentar salah satu pengguna Twitter.
Sebelumnya, melansir AFP, Putin telah meminta Ukraina untuk menghentikan permusuhan dan bernegosiasi setelah memerintahkan mobilisasi parsial untuk memperkuat pasukannya dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Sementara, Zelensky mengatakan dia tidak akan pernah bernegosiasi dengan Rusia selama Putin tetap menjadi pemimpinnya.