kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dilanda badai Covid-19, India hadapi beban anggaran vaksin yang besar


Senin, 17 Mei 2021 / 15:53 WIB
Dilanda badai Covid-19, India hadapi beban anggaran vaksin yang besar
ILUSTRASI. Seorang wanita menangis saat kremasi suaminya yang meninggal karena Covid-19 di sebuah krematorium di New Delhi, India 5 Mei 2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - INDIA. India sedang menghadapi krisis Corona. Dengan jumlah korban yang terus bertambah, India harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mengatasi penyebaran Corona.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (17/5), sebanyak 28 negara bagian di India harus mengeluarkan dana sekitar US$ 5 miliar atau lebih untuk biaya vaksinasi bagi orang dewasa mulai I Mei 2021.

Perdana Menteri India Narendra Modi meminta mereka bertanggung jawab untuk penyediaan program vaksin.

Baca Juga: Alhamdulillah! Warga Arab Saudi sudah bebas bepergian ke luar negeri

Nahasnya, negara bagian tengah hadapi keterbatasan dana. Akibatnya, mereka harus memotong anggaran belanja modal, menjual aset publik hingga menambah jumlah utang.

Secara sederhana, negara bagian membutuhkan biaya 354 miliar rupee  atau setara US$ 4,8 miliar untuk memberikan dua suntikan vaksin kepada sekitar 590 juta orang India dalam kelompok usia 18 hingga 44 tahun, dengan biaya gabungan 600 rupee per orang.

Jika periode vaksinasi diperpanjang bagi penduduk berusia di bawah 18 tahun maka beban biaya dapat meningkat menjadi 0,25% dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar US$ 7 miliar, menurut Madhavi Arora, ekonom Emkay Global Financial Services Ltd.

Tak hanya itu, beban tambahan datang ketika imbal hasil pinjaman lebih tinggi di tengah ancaman defisit fiskal. Selain itu, mereka juga gagal mengumpulkan dan membelanjakan anggaran sehingga berisiko  menghambat pemulihan ekonomi di tengah resesi tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×