kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditinggal Donald Trump tanpa kesepakatan, Kim Jong Un merasa tersinggung


Senin, 04 Maret 2019 / 16:46 WIB
Ditinggal Donald Trump tanpa kesepakatan, Kim Jong Un merasa tersinggung


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HANOI. Kegagalan mencapai kesepakatan dengan Presiden Amerika Serikat saat pertemuan di Vietnam memberi pukulan bagi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Ia disebut merasa tersinggung karena pulang dengan tangan hampa.

Kim Jong Un datang ke Vietnam pada awal pekan ini dengan membawa kepercayaan diri tinggi. Namun ia tak dapat menutupi kekecewaannya tak meraih kesepakatan yang diharapkan saat pulang ke negara asalnya.

Seorang sumber CNN yang tak ingin disebutkan namanya bilang Kim datang ke Hanoi dengan harapan besar untuk bisa menandatangani sebuah deklarasi penting bagi negaranya. Dan ia datang tanpa rencana cadangan.

Sumber menyebut Korea Utara sangat berharap sanksi yang dikenakan kepada negara tersebut bisa dicabut. Sebagai gantinya, Kim siap melakukan keputusan yang signifikan tekait program nuklirnya.

"Mereka bersedia memberikan segalanya, termasuk semua fasilitas di Yongbyon yang terdapat reaktor nuklir Korea Utara. Bukan hanya satu reaktor fisik, tetapi seluruh kompleks," kata sang sumber.

"Mereka juga mulai serius dalam urusan bisnis. Namun kemudian Trump menolak proposal itu dan pergi begitu saja," ujarnya.

Namun pada kenyataannya, pertemuan puncak tersebut berakhir memalukan bagi Korea Utara. Tidak hanya Presiden Trump yang angkat kaki dari perundingan, dia juga menolak jamuan makan terakhir yang seharusnya dihadiri bersama Kim.

Berhentinya pembicaraan secara tiba-tiba menciptakan krisis bagi Kim dan tim negosiatornya yang kebingungan.

Dalam konferensi persnya, Trump mengklaim bahwa Korea Utara menuntut pencabutan semua sanksi. Sebagai balasan, Korea Utara kemudian mengambil langkah langka dengan mengadakan konferensi pers susulan untuk menegaskan bahwa mereka hanya meminta pengurangan sebagian sanksi.

Wakil Menteri Luar Negeri Choe yang hadir dalam konferensi pers tersebut juga bilang bahwa Amerika Serikat telah kehilang kesembatan yang datang sekali dalam seribu tahun.

"Mengadakan konferensi pers setelah tengah malam untuk bereaksi terhadap pernyataan Trump menunjukkan tingkat keputusasaan dan tingkat ketidakpuasan dari pihak Korea Utara," kata sumber yang lain.

Meski tak muncul dalam konferensi pers, namun sang sumber menyebut raut wajah Kim sangat masam pada malam tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×