kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dokumen bocor: China bohong tentang data kasus Covid-19 dan salah penanganan pandemi


Rabu, 02 Desember 2020 / 06:47 WIB
Dokumen bocor: China bohong tentang data kasus Covid-19 dan salah penanganan pandemi
ILUSTRASI. Berdasarkan dokumen yang bocor, data yang dilaporkan China soal jumlah kasus infeksi Covid-19 lebih sedikit dari kasus sebenarnya. REUTERS/Lam Yik


Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Berdasarkan dokumen yang bocor, data yang dilaporkan China soal jumlah kasus infeksi Covid-19 lebih sedikit dari kasus sebenarnya. Selain itu, China dinilai meremehkan tingkat keparahan virus dan gagal dengan segera untuk mendiagnosis kasus pada tahap awal pandemi.

Independent melaporkan, dalam dokumen internal setebal 117 halaman yang berasal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Hubei, yang diperoleh oleh CNN, menunjukkan bagaimana Partai Komunis Tiongkok menyembunyikan informasi penting saat dunia bergulat untuk menahan penyebaran virus yang cepat.

Pada 10 Februari, China secara terbuka melaporkan 2.478 kasus baru yang dikonfirmasi sementara secara pribadi melaporkan 5.918 kasus baru. Dari angka tersebut, terdapat perbedaan 139%.

Pada 17 Februari, China secara terbuka melaporkan kematian baru di provinsi Hubei, tempat pandemi diyakini berasal dari Wuhan, sebanyak 93 kasus. Sementara secara pribadi melaporkan 196 kasus. Ada perbedaan lebih dari dua kali lipat.

Baca Juga: Jokowi ungkap penyebab angka kematian Covid-19 Indonesia di atas rata-rata dunia

Pada 7 Maret, China secara terbuka melaporkan total kematian di Hubei pada angka 2.986, sementara secara pribadi melaporkan 3.456.

Dokumen tersebut memberikan wawasan tentang respons sistem perawatan kesehatan terhadap pandemi antara Oktober 2019 dan April 2020.

Pada bulan Maret yang mendekati puncak pandemi, pihak berwenang China membutuhkan waktu rata-rata 23,3 hari - lebih dari tiga minggu - dari timbulnya gejala untuk secara positif mendiagnosis kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Baca Juga: Penasihat virus corona Amerika Serikat, Scott Atlas mengundurkan diri



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×