Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Mengganggu independensi The Fed bisa dilakukan dengan memilih dan mendapatkan konfirmasi calon yang bersedia mematuhi keinginan presiden untuk mengendalikan bank sentral.
Para ekonom khawatir bahwa langkah seperti ini bisa mengulangi kesalahan kebijakan yang terjadi pada awal 1970-an, ketika Ketua Fed Arthur Burns ditekan oleh Presiden Richard Nixon untuk mempertahankan kebijakan moneter ekspansif menjelang pemilu 1972, meskipun ada tekanan inflasi yang jelas.
Akibatnya, inflasi mencapai lebih dari 12% pada tahun 1974 dan menjadi masalah yang berkepanjangan hingga Ketua Fed Paul Volcker mengambil langkah tegas dengan menaikkan suku bunga, yang menyebabkan dua resesi di awal 1980-an.
Masa jabatan Ketua Fed saat ini, Jerome Powell, akan berakhir pada tahun 2026, sementara masa jabatannya di dewan Fed berakhir pada tahun 2028.
Baca Juga: Donald Trump Akan Interview Elon Musk pada Senin Malam Pekan Depan
Powell, yang pertama kali ditunjuk oleh mantan Presiden Barack Obama, dipilih oleh Trump untuk memimpin bank sentral pada awal 2018. Namun, Trump kemudian berbalik menentang Powell, terutama terkait kenaikan suku bunga pada tahun pertama kepemimpinannya.
Trump bahkan pernah mempertimbangkan untuk memecat Powell, meskipun kemudian disadari bahwa ia mungkin tidak memiliki wewenang untuk melakukannya. Meskipun demikian, Trump terus mengancam Powell selama masa jabatannya, sebuah praktik yang tidak dilakukan oleh Presiden Joe Biden.
Dalam wawancara dengan Bloomberg bulan lalu, Trump menyatakan bahwa jika terpilih kembali sebagai presiden, ia tidak akan berusaha menggulingkan Powell dari posisinya.