Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengulangi ancamannya untuk mengenakan tarif 10% atas impor dari anggota kelompok negara-negara berkembang BRICS. Trump juga mengatakan kelompok tersebut akan segera berakhir jika mereka terbentuk secara berarti.
"Ketika saya mendengar tentang kelompok BRICS ini, yang pada dasarnya terdiri dari enam negara, saya menyerang mereka dengan sangat, sangat keras. Dan jika mereka benar-benar terbentuk secara berarti, itu akan segera berakhir," kata Trump tanpa menyebutkan nama negara-negara tersebut.
"Kita tidak boleh membiarkan siapa pun mempermainkan kita," kata Trump lagi seperti dilansir Reuters.
Trump juga mengatakan ia berkomitmen untuk mempertahankan status global dolar sebagai mata uang cadangan dan berjanji untuk tidak pernah mengizinkan penciptaan mata uang digital bank sentral di Amerika.
Baca Juga: Wall Street Bergerak Flat Setelah Trump Akan Kenakan Tarif Tinggi untuk Uni Eropa
Trump mengumumkan tarif baru tersebut pada 6 Juli, dengan mengatakan bahwa tarif tersebut akan berlaku bagi negara mana pun yang bersekutu dengan apa yang disebutnya "kebijakan Anti-Amerika" dari kelompok BRICS.
Dengan forum-forum seperti kelompok ekonomi utama G7 dan G20 yang terhambat oleh perpecahan dan pendekatan "America First" yang disruptif dari presiden AS, kelompok BRICS menampilkan dirinya sebagai surga bagi diplomasi multilateral.
Sejak mengeluarkan ancaman tersebut, Trump telah berulang kali mengklaim tanpa bukti bahwa kelompok tersebut dibentuk untuk merugikan Amerika Serikat dan peran dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
Para pemimpin BRICS telah menolak klaim bahwa kelompok tersebut anti-Amerika.
Brasil pada bulan Februari membatalkan rencana untuk mendorong mata uang bersama selama masa kepresidenannya tahun ini, tetapi kelompok tersebut sedang memajukan pekerjaan pada sistem pembayaran lintas batas yang dikenal sebagai BRICS Pay yang akan memfasilitasi perdagangan dan transaksi keuangan dalam mata uang lokal.
Baca Juga: 10 Barang Ini Harganya Bakal Melonjak Gara-Gara Tarif Trump, Apa Saja?
Kelompok BRICS tahun lalu berkembang melampaui Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan hingga mencakup anggota seperti Iran dan Indonesia. Para pemimpin pada pertemuan puncak kelompok tersebut di Brasil menyuarakan kritik tidak langsung terhadap kebijakan militer dan perdagangan AS.
Trump juga secara khusus menargetkan Brasil, mengumumkan tarif tarif 50% atas impornya, mulai bulan Agustus, dan meluncurkan investigasi terpisah terhadap apa yang disebut Washington sebagai praktik perdagangan "tidak adil" Brasil.