kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Trump Ancam Negara-Negara yang Lakukan 8 Kecurangan Non-Tarif


Selasa, 22 April 2025 / 06:30 WIB
Trump Ancam Negara-Negara yang Lakukan 8 Kecurangan Non-Tarif
ILUSTRASI. Presiden Donald Trump kembali mengangkat isu perdagangan dengan mengungkap daftar delapan jenis kecurangan non-tarif. REUTERS/Nathan Howard


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump kembali mengangkat isu perdagangan dengan mengungkap daftar delapan jenis “kecurangan non-tarif” yang menurutnya bisa merusak hubungan dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Meski saat ini masih dalam masa jeda tarif selama 90 hari, Trump menegaskan bahwa kebijakan perdagangan tetap menjadi prioritasnya.

Unggahan di Truth Social pada Hari Paskah

Mengutip Unilad, pada Minggu Paskah, 20 April, Trump menggunakan platform media sosialnya, Truth Social, untuk merilis daftar yang ia klaim berisi cara-cara negara lain “menipu” aturan perdagangan internasional, khususnya dalam konteks tarif dan perdagangan bebas.

Baca Juga: DHL Hentikan Sementara Pengiriman Global Bernilai di Atas US$800 ke Konsumen AS

Berikut adalah delapan poin yang disebut Trump sebagai bentuk “cheating” dalam perdagangan:

  1. Manipulasi mata uang – Negara diduga menurunkan nilai tukarnya untuk meningkatkan ekspor mereka dan melemahkan daya saing produk AS di pasar global.

  2. Pajak pertambahan nilai (VAT) – Menurut Trump, VAT bisa bertindak sebagai tarif impor dan subsidi ekspor terselubung.

  3. Dumping di bawah harga pokok – Menjual barang di luar negeri dengan harga lebih murah dari biaya produksinya.

  4. Subsidi ekspor dan subsidi pemerintah lainnya – Menyokong industri dalam negeri secara tidak adil.

  5. Pemalsuan, pembajakan, dan pencurian kekayaan intelektual (IP theft) – Ancaman besar bagi inovasi perusahaan AS.

  6. Transhipment – Menyiasati tarif dengan mengalihkan rute pengiriman barang melalui negara ketiga.

  7. Standar pertanian yang protektif – Contohnya adalah larangan UE atas jagung hasil rekayasa genetika.

  8. Standar teknis yang protektif – Trump kembali menyebut “tes bola bowling” Jepang terhadap kap mobil sebagai cara menghalangi mobil AS masuk ke pasar Jepang.

Baca Juga: Upaya Donald Trump Melarang Paspor dengan Penanda Gender Non-Biner Diblokir Hakim

"Non-Tarif Bisa Lebih Buruk dari Tarif"

Trump memperingatkan bahwa hambatan non-tarif bisa lebih merusak daripada tarif itu sendiri, dan mengkritik para pelaku bisnis yang menolak tarif sebagai "buruk dalam bisnis" dan "lebih buruk lagi dalam politik".

“Mereka tidak menyadari bahwa saya adalah sahabat terbesar kapitalisme Amerika yang pernah ada,” tulis Trump.

"Liberation Day" dan Seruan untuk Bangun di AS

Trump juga menyebut tentang “Liberation Day” yang diumumkannya sebelumnya sebagai simbol kembalinya kekuatan ekonomi AS melalui kebijakan perdagangan yang keras. Ia mengklaim bahwa banyak pemimpin dunia kini datang memohon keringanan tarif sebagai bukti bahwa AS kembali berkuasa dalam negosiasi dagang.

“Jika ingin cara termudah: datang dan bangunlah pabrik di Amerika!” lanjutnya.

Jeda tarif yang diumumkan pada 9 April berlaku untuk sebagian besar negara, kecuali China, yang masih menghadapi ancaman tarif hingga 245 persen. Sebagai tanggapan, China langsung membalas dengan mengenakan tarif baru pada produk-produk asal AS.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×