Sumber: Fox Business | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan logistik multinasional DHL Express mengumumkan akan menangguhkan sementara pengiriman barang bernilai lebih dari US$800 ke konsumen di Amerika Serikat, termasuk dari Hong Kong. Kebijakan ini mulai berlaku pada hari Senin dan dilakukan sebagai tanggapan terhadap perubahan regulasi bea cukai AS.
DHL yang berbasis di Jerman mengatakan bahwa langkah ini merupakan tindakan sementara menyusul diberlakukannya aturan baru dari Bea Cukai AS yang mewajibkan pemrosesan formal untuk semua pengiriman bernilai lebih dari US$800. Sebelumnya, ambang batas ini adalah US$2.500, namun perubahan tersebut diumumkan pada 5 April lalu.
Pengiriman B2B Tetap Jalan, Namun Bisa Terlambat
DHL menambahkan bahwa pengiriman antar bisnis (business-to-business/B2B) akan tetap berjalan meskipun kemungkinan mengalami penundaan. Sementara itu, pengiriman di bawah US$800, baik ke konsumen maupun bisnis, tidak terdampak oleh aturan baru ini.
Baca Juga: Upaya Donald Trump Melarang Paspor dengan Penanda Gender Non-Biner Diblokir Hakim
Pekan lalu, DHL menyatakan akan tetap memproses pengiriman dari Hong Kong ke AS sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan berkomitmen untuk membantu pelanggan beradaptasi dengan perubahan kebijakan yang dijadwalkan berlaku penuh pada 2 Mei.
Sementara itu, Hongkong Post telah lebih dulu menghentikan layanan pengiriman barang melalui laut ke AS. Mereka menuduh pemerintah AS melakukan "perundungan" setelah pemerintahan Trump mencabut fasilitas perdagangan bebas bea untuk paket dari Tiongkok dan Hong Kong.
Dampak dari Meningkatnya Ketegangan Dagang
Kebijakan DHL ini menjadi bagian dari langkah strategis sejumlah perusahaan logistik dalam merespons situasi perdagangan global yang semakin rumit.
Ketegangan dalam perang dagang antara AS dan Tiongkok terus meningkat, memicu penyesuaian layanan pengiriman oleh banyak perusahaan internasional.