kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dua Vaksin Buatan China Ini Disebut Efektif Melawan Covid-19 Varian Delta


Selasa, 01 Februari 2022 / 10:50 WIB
Dua Vaksin Buatan China Ini Disebut Efektif Melawan Covid-19 Varian Delta
ILUSTRASI. Vaksin SARS-CoV-2 oleh Sinovac Biotech di Beijing, China, 24 September 2020. REUTERS/ Thomas Peter


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dan Sinopharm disebut memiliki efektivitas tinggi dalam melawan varian Delta, studi terbaru menunjukkan pada hari Selasa (1/2).

Dilansir dari Reuters, kedua jenis vaksin tersebut memiliki efektivitas hingga 52% untuk melawan infeksi Delta dan 60% untuk mencegah penyakit simtomatik.

Sayangnya, studi ini tidak merinci penilaian untuk masing-masing vaksin serta efektivitasnya berdasarkan kelompok usia.

Studi ini dilakukan oleh peneliti dari otoritas pengendalian penyakit lokal dan dua universitas China. Laporannya telah diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine dan melalui peer-review.

Penelitiannya menggunakan data pada lebih dari 100 infeksi dan lebih dari 10.000 kontak dekat selama wabah Delta merebak di provinsi Guangdong, China, pada Mei dan Juni tahun lalu.

Baca Juga: Lebih Besar dari Varian Delta, Puncak Gelombang Omicron Diramal Berakhir Februari

Vaksin Sinovac dan Sinopharm juga disebut 78% efektif untuk mencegah pneumonia dan hingga 100% efektif untuk pasien Covid-19 yang mengalami gejala parah atau kritis.

Meski tidak melaporkannya secara detail, namun para peneliti mengatakan, bahwa di antara semua subjek yang menerima vaksinasi lengkap, hanya ada enam orang yang berusia 60 tahun atau lebih.

Hal ini menunjukkan bahwa secara umum kedua jenis vaksin cukup efektif untuk kelompok usia yang lebih muda.

Jerome Kim, Direktur Jenderal International Vaccine Institute, mengatakan bahwa penelitian tersebut membuktikan bahwa jenis vaksin tidak aktif memang memiliki kemampuan pencegahan yang baik.

Baca Juga: Subvarian Omicron Mendominasi di Denmark, Disebut Lebih Menular

Vaksin tidak aktif, atau inactivated vaccines, merupakan jenis vaksin yang tersusun atas patogen lain yang telah dibiakkan dan kemudian dibunuh untuk menghancurkan kapasitas penghasil penyakit.

Metode ini berbeda dengan jenis vaksin lain yang memanfaatkan patogen yang masih hidup.

"Ini mendukung gagasan bahwa vaksin yang tidak aktif memang berdampak pada pencegahan infeksi Covid-19 varian Delta," kata Kim.

Penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac dan Sinopharm yang luas di China disebut jadi alasan mengapa negara tersebut mencatat angka infeksi yang relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara lain. 

Selain China, vaksin buatan Sinovac dan Sinopharm juga digunakan di Indonesia, Brasil, Uni Emirat Arab, dan masih banyak lagi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×