kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dulu pernah hampir bangkrut, kini Marvel dulang pendapatan miliaran dolar


Jumat, 11 Oktober 2019 / 18:06 WIB
Dulu pernah hampir bangkrut, kini Marvel dulang pendapatan miliaran dolar
ILUSTRASI. A man is silhouetted against the Captain Marvel logo at a fan event in Singapore, February 14, 2019. REUTERS/Feline Lim


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Marvel Comics merayakan ulang tahun ke 80 pada tahun ini. Bisnis yang sempat berada di ujung tanduk ini, kini mendulang pendapatan miliaran dolar Amerika Serikat lewat film-film box office.

Mengutip BBC pada Jumat, (11/10), Marvel menerbitkan buku komik pertamanya pada tahun 1939. Kini perusahaan ini menjadi satu nama terbesar dalam dunia hiburan.

Jajaran film terbaru seperti Captain Marvel dan Avengers: Endgame masing-masing menghasilkan lebih dari satu miliar dolar di box office global. Padahal, perusahaan ini hampir bangkrut pada 1990-an.

Baca Juga: Tegang lagi, kawasan Teluk sudah memanas sejak bulan Mei

Pada masa-masa awal, Marvel dikenal sebagai komik timely dan menampilkan pahlawan super seperti Submariner, seorang petualang bawah air yang masih ada dalam komik saat ini. Maupun Human Torch yang merupakan versi awal dari karakter yang akan menjadi bagian dari The Fantastic Four.

"Apa yang dilakukan Marvel pada 1960-an adalah menciptakan jajaran pahlawan yang berbeda yang lebih seperti orang biasa, mereka adalah pahlawan yang cacat" ujar  Chris Murray, seorang profesor studi komik di University of Dundee, mengatakan kepada Radio 1 Newsbeat.

Karakter seperti Spider Man dan Hulk dimotivasi oleh rasa bersalah atau marah. Setelah mendapatkan kekuatan laba-laba, Peter Parker memilih untuk tidak menghentikan perampok yang beberapa saat kemudian membunuh pamannya. 

Tetapi karakter dan cerita Marvel mencoba melakukan hal yang lebih dari sekadar berhubungan dengan pembacanya. Mereka juga mencerminkan perubahan sosial yang terjadi di Amerika.

"Karakter seperti X-Men dan Black Panther adalah masalah yang menantang tentang prasangka di negara yang terbagi," tambah Chris.

Baca Juga: Tarif angkut minyak melonjak ke level tertinggi setelah adanya sanksi AS

X-Men, yang dibenci karena kekuatan yang mereka miliki sejak lahir dan tidak memiliki kendali telah dipandang sebagai metafora prasangka terhadap kelompok minoritas seperti komunitas LGBT.

Sementara Black Panther, pahlawan super kulit hitam pertama yang muncul dalam buku komik arus utama Amerika, diyakini telah terinspirasi oleh gerakan hak-hak sipil di Amerika. Ia diperkenalkan dalam The Fantastic Four edisi 1966.

Selama beberapa dekade, Marvel Comics selalu diupayakan agar relevan dengan kondisi terkini. Salah satu sampulnya yang paling terkenal diterbitkan pada tahun 1941 menunjukkan Kapten Amerika meninju wajah Adolf Hitler.




TERBARU

[X]
×