Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Dengan bergerak dalam koordinasi yang erat serta koalisi yang kuat bersama sekutu dan mitra yang mewakili lebih dari setengah ekonomi global, AS telah memperbesar dampak tindakan mereka untuk membebankan biaya maksimum pada Putin dan rezimnya.
"Menanggapi perang sebagai pilihan Putin, kami akan membatasi kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis. Kami akan menghambat kemampuan Rusia untuk membiayai dan mengembangkan militernya," tegasnya.
"Kami akan melemahkan kemampuan Rusia untuk bersaing dalam ekonomi global. Dan kami siap untuk berbuat lebih banyak lagi," imbuh dia.
Selain "hukuman" ekonomi, Biden mengesahkan tambahan bantuan keamanan senilai US$ 350 juta untuk segera membantu Ukraina mempertahankan diri. Sehingga, total bantuan keamanan AS ke Ukraina selama setahun terakhir menjadi lebih dari US$ 1 miliar.
AS juga telah berkoordinasi dengan negara-negara utama penghasil dan konsumen minyak dunia untuk menekankan kepentingan bersama dalam mengamankan pasokan energi global.
Baca Juga: Kemenkeu: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Berdampak Positif ke APBN
"Kami bekerja sama dengan perusahaan energi untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk memasok energi ke pasar, terutama sebagai akibat dari kenaikan harga," kata Kim.
Menurut dia, serangan ke Ukraina telah Putin rencana sejak lama. Dia secara metodis memindahkan lebih dari 150.000 tentara serta peralatan militer ke perbatasan Ukraina.
Putin juga memindahkan pasokan-pasokan darah ke posisinya serta membangun rumahsakit di lapangan, yang menunjukkan niatnya selama ini.
"Beberapa hari, minggu, dan bulan ke depan akan sangat berat bagi rakyat Ukraina. Putin telah membawa penderitaan besar bagi mereka," sebut Kim.
Namun, "Rakyat Ukraina telah mengenal kebebasan selama 30 tahun, dan mereka telah berulang kali menunjukkan bahwa mereka tidak akan menoleransi siapa pun yang ingin membawa negara mereka mundur ke belakang," ujarnya.