kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Ebola mewabah di Uganda, 14 meninggal


Selasa, 31 Juli 2012 / 08:14 WIB
Ebola mewabah di Uganda, 14 meninggal
ILUSTRASI. Salah satu maskapai yang tetap memberikan pelayanan di masa PPKM adalah Lion Air Group.


Reporter: Rika Theo, BBC |

KAMPALA. Virus Ebola telah menewaskan satu orang lagi di ibukota Uganda, Kampala. Presiden Uganda Yower Museveni kini meminta warga untuk menghindari kontak fisik.

Kematian itu menambah panjang korban Ebola menjadi 14 orang sejak wabah itu mulai di bagian Barat Uganda tiga pekan lalu. Korban tewas pertamanya adalah seorang wanita hamil, lalu virus itu menyebar ketika wanita itu dimakamkan. Namun ia menambahkan, belum ada konfirmasi kasus yang atas penyebaran infeksi Ebola di Kampala.

Ebola adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Penularannya melalui kontak visik personal dan dapat membunuh 90% dari mereka yang telah terinfeksi.

Uganda telah terkena tiga kali wabah Ebola dalam 12 tahun terakhir. Yang paling mematikan terjadi tahun 2000, dengan 425 orang terinfeksi. Separuh dari mereka meninggal.

Hingga saat ini belum ada vaksin untuk menyembuhkan Ebola. Gejala-gejalan penderita penyakit ini antara lain demam, lemas, sakit kepala, muntah-muntah, dan gangguan ginjal.

Larangan kontak fisik

Museveni mengatakan, petugas kesehatan sedang mencoba melacak semua orang yang mengadakan kontak dengan korban untuk dikarantina. Warga, kata dia, harus menghindari bersalaman, berciuman, atau berhubungan seks untuk menghindari ebola semakin menyebar.

Ia menambahkan, keluarga korban sebaiknya tidak menguburkan sendiri korban yang meninggal akibat virus itu. “Hubungi pekerja kesehatan karena mereka yang tahu cara melakukannya,” jelasnya.

Ironisnya, saat ini sudah 7 dokter dan 13 petugas kesehatan di Mulago – rumah sakit pusat Kampala – yang dikarantina setelah menangani sedikitnya satu atau dua kasus di distrik Kibaale yang treleta 179 km dari Kampala. Satu korban meninggal itu sendiri adalah seorang petugas kesehatan.

Reporter BBC Ignatius Bahizi melaporkan bahwa tak semua orang di Kampala mendengar wabah Ebola. Mereka terkejut saat mengetahuinya. Di sebuah halte bus di pusat kota, Bahizi melihat petugas mengingatkan para penumpang tentang virus itu dan meminta mereka untuk menghindari kontak fisik.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×