Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
KAMPALA. Perhelatan Piala Dunia di Uganda berakhir duka. Dua buah bom meledak di tengah para penonton yang sedang menikmati pertandingan final antara Belanda dan Spanyol.
Hingga kini belum diketahui pasti berapa jumlah korban akibat bom laknat itu. Kantor berita Reuters memberitakan setidaknya 23 orang tewas. Sementara kantor berita Associated Press memberitakan jumlah penonton yang tewas sebanyak 64 orang.
Ledakan bom terjadi dua kali. Bom pertama meledak di sebuah klub rugbi dimana ketika itu orang sedang menonton bersama. Di tempat ini, polisi menemukan setidaknya 49 orang korban. Ledakan kedua terjadi di restoran Ethiopia yang menyebankan setidaknya tiga orang warga negara Amerika Serikat tewas.
Kepala Polisi Kampala Kale Kaihura menuding organisasi militan al Shabab sebagai pelaku peledakan bom ini. Al Shabab diketahui organisasi yang berhubungan dengan Al Qaida. Beberapa anggotanya merupakan alumni dari Irak, Afghanistan dan Pakistan.
Sebelumnya, Sheik Yusuf Issa, salah seorang pemimpin al Shabab di Mogadishu, Somalia, mengatakan puas dengan serangan di Uganda. Namun, dia tidak memberikan konfirmasi apakah serangan bom itu berasal dari al Shabab. "Uganda adalah salah satu musuh kami. Apa yang membuat mereka menanggis akan membuat kami bahagia. Semoga Allah murka terhadap orang yang memusuhi kami," kata Sheik kepada AP.