kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekspatriat ikut beri suara pilpres Prancis


Minggu, 23 April 2017 / 11:56 WIB
Ekspatriat ikut beri suara pilpres Prancis


Sumber: AFP,Kompas.com | Editor: Rizki Caturini

WASHINGTON. Sehari sebelum pemilihan (pilres) Presiden Prancis digelar pada Minggu (23/4), para ekspatriat dan warga wilayah seberang lautan Prancis memberikan suara mereka.

Para ekspatriat itu mulai memberikan suara pada Sabtu (22/4) dengan harapan bisa menghentikan tren kelompok nasionalis sayap kanan naik ke tampuk kekuasaan.

Ratusan ribu warga Prancis di Amerika Serikat, Kanada, dan Amerika Latin memberikan suara dalam pilres  yang paling tak bisa diprediksi hasilnya sepanjang sejarah modern negeri itu.

Pemilihan presiden ini juga dianggap sebagai penentu masa depan Prancis yang kini "terbelah" dan Uni Eropa.

Pada Sabtu, wilayah seberang lautan Prancis seperti kepulauan Martinique dan Guadaloupe di Karibia juga memulai proses pemungutan suara.

Salah satu ekspatriat Perancis yang memberikan suara di Washington DC adalah Adrien Gontier. "Di Amerika Serikat, Anda bisa melihat hasilnya jika warga tak memilih atau salah memilih. Kami tak ingin ada Trump di Prancis," ujar Adrien.

Warga Prancis lain yang tinggal di Amerika Serikat, Marianne Hart mengatakan, dia yakin suara para ekspatriat ini akan memengaruhi hasil pemilihan presiden.

"Semua orang yang tinggal di luar neger atau pernah tinggal di luar negeri memiliki pikiran yang jauh lebih terbuka tentang dunia," kata Marianne.

Di ibu kota Argentina, Buenos Aires, warga Perancis di negeri itu juga beramai-ramai memberikan suara.

"Ini adalah momen penting dalam sejarah Perancis. Saya ikut ambil bagian untuk melawan ekstrem kanan," ujar Pierre Aguerre (78 tahun), seorang pensiunan dokter.

Sedangkan Caroline Rostain (41 tahun) mengatakan, dia amat terkejut dengan kampanye presiden yang diwarnai dugaan korupsi dan hasil survey yang bervariasi.

"Saya kecewa dengan buruknya transparansi dan etika sepanjang masa kampanye. Saya kira kami tertinggal amat jauh dibanding negara-negara Eropa lainnya," kata Caroline.

Menurut kedutaan besar Perancis di Washington DC sebanyak 119.773 warga Prancis memiliki hak untuk memberikan suara. Angka ini meningkat 20% dibanding pemilihan presiden terakhir pada 2012.

(Ervan Hardoko/penerjemah)



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×