Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MANILA. Pada Mei 2010 lalu, tingkat ekspor Filipina menanjak tajam. Kondisi ini disebabkan pemulihan ekonomi global yang memicu tingginya permintaan barang-barang elektronik di negara itu.
Berdasarkan data Biro Statistik Nasional Filipina yang dirilis hari ini, pengiriman barang ke luar negeri pada bulan Mei mengalami peningkatan mencapai 37,3% menjadi US$ 4,24 miliar dibanding tahun sebelumnya. Padahal, pada bulan April, pengiriman ke luar negeri sudah mengalami peningkatan sebesar 28,2%. Pencapaian tersebut melampaui prediksi analis yang disurvei Bloomberg, yakni peningkatan sebesar 25,5%.
“Peningkatan ekspor juga berarti penambahan lapangan kerja bagi warga Filipina dan mendorong investasi,” jelas April Tan, Head of Research CitisecOnline.com Inc. Dia menambahkan, jika perekonomian global bergerak positif, hal itu akan membantu Presiden Benigno Aquino dalam mencapai target peningkatan pertumbuhan dan pengurangan angka kemiskinan.
Memang, dalam beberapa bulan terakhir, tingkat ekspor di Asia mengalami rebound pada tahun ini. Kondisi ini dipicu oleh tingginya pemesanan barang oleh konsumen AS dan Eropa. Kendati demikian, sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, kemungkinan besar Filipina akan menahan suku bunga acuannya ke rekor terendah sebesar 4% pada minggu ini. Langkah ini diambil Filipina sebagai upaya untuk mendorong pemulihan perekonomian negaranya seiring terjadinya krisis kredit Eropa yang mengancam ekonomi global.