kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Jepang turun 4,2% pada Novemer, dipicu melemahnya permintaan AS dan China


Rabu, 16 Desember 2020 / 08:03 WIB
Ekspor Jepang turun 4,2% pada Novemer, dipicu melemahnya permintaan AS dan China
ILUSTRASI. Ilustrasi ekspor Jepang. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekspor Jepang turun pada November, sebagian besar lantaran menurunnya ekspor ke Amerika Serikat dan China. Penurunan ekspor ini juga menunjukkan laju pemulihan yang lebih lambat di Jepang.

Mengutip Reuters, Rabu (16/12), data Kementerian Keuangan (MOF) yang dirilis Rabu menunjukkan ekspor Jepang turun 4,2% pada November dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini tak sejalan dengan estimasi para ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan ekspor sebesar 0,5%. 

"Ekspor secara keseluruhan tidak akan kembali ke level sebelum pandemi virus corona sampai pertengahan tahun depan," kata Tom Learmouth, ekonom Jepang di Capital Economics seperti dikutip Reuters.

Berdasarkan tujuan, ekspor ke Amerika Serikat mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, turun 2,5%, karena permintaan yang lemah untuk peralatan pesawat membantu mengimbangi ekspor mobil yang lebih tinggi.

Baca Juga: Cemas lonjakan kasus corona, sebagian warga Jepang minta Olimpiade Tokyo dibatalkan

Ekspor ke China, mitra dagang terbesar Jepang, naik pada laju paling lambat dalam lima bulan, tumbuh 3,8%, didorong oleh perangkat komunikasi.

Ekspor ke Asia secara keseluruhan kembali terkontraksi untuk pertama kalinya dalam dua bulan, kehilangan 4,3%, sedangkan ekspor ke Uni Eropa turun 2,6% pada November.

Impor merosot 11,1% pada November dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, membawa surplus perdagangan 366,8 miliar yen (US$ 3,54 miliar).

Kabinet Jepang pada hari Selasa menyetujui anggaran tambahan ketiga untuk mendanai paket stimulus baru US$ 708 miliar, yang mencakup sekitar 40 triliun yen dalam pengeluaran fiskal langsung dan berfokus pada investasi di bidang-bidang pertumbuhan baru seperti inovasi hijau dan digital.

Data pekan lalu mengkonfirmasi ekonomi rebound tajam pada kuartal ketiga dari kemerosotan terbesar pasca perang pada April-Juni. ($ 1 = 103.6300 yen).

Selanjutnya: Bursa Asia cenderung melemah di tengah kasus baru corona di Jepang dan Korea




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×