Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - ABU DHABI/MILAN. Perusahaan energi asal Italia, Eni, dan perusahaan minyak nasional Malaysia, Petronas, resmi menandatangani perjanjian kerja sama untuk membentuk perusahaan patungan yang akan mengelola sejumlah aset eksplorasi dan produksi minyak serta gas (migas) di Indonesia dan Malaysia.
Dalam pernyataan bersama pada Senin (3/11/2025), kedua perusahaan menjelaskan bahwa entitas baru bernama NewCo tersebut akan mengelola total 19 aset, terdiri dari 14 aset di Indonesia dan 5 aset di Malaysia.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Keluarkan Perintah Darurat Hentikan Penjualan Aset Pemerintah
Melalui kemitraan ini, Eni dan Petronas berencana menggelontorkan investasi lebih dari US$ 15 miliar dalam lima tahun ke depan untuk mengembangkan sekitar 3 miliar barel cadangan migas yang telah ditemukan, serta mengeksplorasi potensi tambahan sekitar 10 miliar barel.
Penandatanganan perjanjian ini dilakukan dalam ajang ADIPEC Energy Conference di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Fokus pada Cekungan Kutei di Indonesia
Kerja sama ini menjadi bagian dari strategi “satellite” Eni, yaitu pendekatan korporasi dengan membentuk sejumlah entitas spin-off yang fokus pada bisnis tertentu dan diarahkan menjadi perusahaan mandiri.
Sebelumnya, Eni juga menjalankan strategi serupa dengan BP di Angola, lewat pembentukan perusahaan patungan Azule Energy.
Dalam tahap awal, NewCo akan mengintegrasikan portofolio aset produksi dan pengembangan gas di Malaysia dan Indonesia, dengan basis produksi awal lebih dari 300.000 barel setara minyak per hari (boe/d).
“Dengan memanfaatkan aset produksi yang sudah ada dan mengembangkan proyek-proyek strategis di Cekungan Kutei, Kalimantan Timur, serta di Malaysia, kami menargetkan produksi meningkat menjadi lebih dari 500.000 boe/d dalam jangka menengah,” ujar Claudio Descalzi, CEO Eni, dalam pernyataannya.
Baca Juga: China Pangkas Insentif Pajak Emas Ritel, Potensi Redam Lonjakan Permintaan
Eni menyebut bahwa NewCo akan beroperasi sebagai entitas mandiri secara finansial, dengan tujuan memperluas portofolio gas cair (LNG) dan menjangkau pasar baru.
Eni menargetkan, porsi gas mencapai 60% dari total produksi hidrokarbon pada tahun 2030.
Setelah penandatanganan, Eni dan Petronas akan memproses seluruh persetujuan regulasi, pemerintah, dan mitra bisnis yang diperlukan untuk finalisasi transaksi ini.
Kedua perusahaan memperkirakan kesepakatan akan resmi rampung pada tahun 2026.


 
 
 
 










