Reporter: Melati Amaya Dori, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BRUSSELS. Pimpinan Eropa menyetujui untuk mempercepat penyediaan modal sebagai dana permanen bailout di kawasan tersebut. Langkah ini dilakukan menyusul tekanan internasional untuk memperkuat perekonomian Eropa terhadap krisis utang.
Dikabarkan, para pimpinan Eropa akan menggelontorkan dana tahap pertama dari dua tahap yang direncanakan ke badan dana bernilai 500 miliar euro atau US$ 666 miliar. Mereka juga menargetkan bisa menyelesaikan masalah permodalan ini pada tahun 2015, lebih cepat setahun dari jadwal yang ditetapkan.
"Akan ada percepatan. Bisa dimulai dengan penyuntikan modal tahap pertama dari dua tahap di 2012. Namun, kita belum mengambil keputusan yang pasti," jelas Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy.
Kanselir Jerman Angela Merkel pada bulan ini memang memutuskan untuk mempercepat jadwal pelaksanaan penyuntikan dana bailout Eropa. Sebab, sebagai salah satu pemimpin kawasan benua biru, Merkel dituntut oleh pimpinan dunia dan Badan Moneter Internasional untuk melakukan aksi yang lebih berani dalam penanganan krisis.
Pada saat yang bersamaan, Merkel juga menekan Uni Eropa untuk menunda diskusi mengenai masalah peningkatan plafon dana penyelamatan.
Sementara itu, Menteri Keuangan dari Group 20 (G-20) menegaskan pada bulan lalu bahwa mereka tidak akan menambah dana ke badan dana anti krisis IMF hingga 17 negara Eropa melakukan sesuatu untuk membantu dirinya sendiri.
Catatan saja, ke depannya, Eropa berencana membangun badan dana permanen yang dikenal dengan sebutan European Stability Mechanism. Nilai dana tunainya mencapai 80 miliar euro dengan cadangan dana darurat senilai 620 miliar euro. Secara total, dana yang bisa digelontorkan mencapai 500 miliar euro.