kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Facebook dibobol hacker


Senin, 18 Februari 2013 / 16:35 WIB
Facebook dibobol hacker
ILUSTRASI. A 3D printed Apple TV logo is seen in this illustration picture taken May 4, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: BBC, allthingsd.com |

NEW YORK. Facebook mengungkap kabar mengejutkan. Situs jejaring sosial yang dilahirkan Mark Zuckerberg ini mengaku menjadi sasaran peretas bulan lalu.

Dalam serangan yang dinilai canggih tersebut, Facebook memastikan tidak ada data pengguna yang dicuri.

Situs jejaring sosial asal AS ini menjelaskan, serangan terjadi saat pekerjanya berkunjung ke sebuah situs pengembang bergerak yang telah diretas.

Facebook dalam pernyataannya mengatakan bahwa mereka bukan satu-satunya perusahaan yang mengalami serangan semacam tersebut.

“Bulan lalu, keamanan Facebook menemukan bahwa sistem kami menjadi sasaran serangan canggih,'' ungkap perusahaan yang bermarkas di California tersebut.

Virus jenis malware kemudian terunduh di komputer jinjing mereka.

“Secara cepat kami menyadari kehadiran malware, semua mesin yang terinfeksi langsung diperbaiki,” lanjut Facebook. Perusahaan ini sudah memberi tahu penegak hukum. Meski diretas bulan lalu, penyidikan masih berlangsung hingga hari ini.

Lebih dari satu miliar orang di dunia memakai Facebook sehingga timbul kekhawatiran apakah data mereka ikut dicuri.

"Kami tidak menemukan bukti bahwa data pengguna Facebook dicuri dalam serangan ini,'' tegas Facebook.

Belum lama, tepatnya awal bulan ini, Twitter mengumumkan bahwa mereka mengalami serangan yang menyebabkan 250.000 data penggunanya termasuk kata sandi, nama, surat elektronik dan data lainnya dicuri oleh peretas. Para hacker ini diduga bukan orang amatiran.

Selain jejaring sosial, situs media seperti The New York Times, Washington Post dan Wall Street Journal juga diretas. China dituding berada di belakang aksi ini meskipun Beijing langsung membantah berita itu dengan keras.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×