Sumber: Bloomberg | Editor: Test Test
LONDON. Bank Sentral Eropa (ECB), Rabu (30/6), mengumumkan hasil lelang fasilitas kredit bertenor tiga bulan terserap € 131,9 miliar atau US$ 161,5 miliar. Penyerapan kredit tersebut di bawah ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kebutuhan likuiditas refinancing utang ke ECB bisa mencapai € 300 miliar.
Sekadar informasi, saat krisis global pecah tahun 2008 lampau, ECB memberikan fasilitas pinjaman darurat bertenor 12 bulan ke perbankan di Eropa. Nilai pinjaman tersebut mencapai € 442 miliar atau US$ 540 miliar.
Ini merupakan fasilitas kredit terbesar yang pernah dikucurkan ECB untuk menyelamatkan industri dari hantaman krisis. Nah, utang tersebut akan jatuh tempo hari ini.
Terkait hasil lelang kredit tiga bulan tersebut, para ekonom menilai, permintaan atas fasilitas tersebut memberi gambaran kondisi kesehatan perbankan di kawasan. Sebab, hal ini menunjukkan seberapa besar ketergantungan perbankan terhadap pendanaan dari ECB. Dus, juga bisa memberi cerminan hasil stress test perbankan Eropa yang akan dipublikasikan.
Lebih rendahnya permintaan fasilitas kredit bertenor tiga bulan itu dibanding perkiraan pasar, "Memberi kesan bahwa kesehatan perbankan Eropa tampaknya tidak seburuk yang diperkirakan banyak pihak," ujar Nick Kounis, Kepala Ekonom Fortis Bank NV.
ECB melaporkan, 171 bank memasukkan penawaran atas pinjaman berbunga 1% per tiga bulan tersebut. Padahal, bank kini bisa meminjam dana ke bank lain di Eropa selama tiga bulan dengan bunga 0,76%.
Terkait rencana publikasi stress test perbankan Eropa, Jerman mengumpulkan bank-bank BUMN-nya untuk berdiskusi soal ini. Maklum, Jerman adalah salah satu negara yang mendapat kritik paling keras dari industri perbankan. Menurut sumber di regulator keuangan Jerman, BaFin, pertemuan dengan bank-bank BUMN itu untuk meminta persetujuan soal publikasi hasil stress test tersebut.