Sumber: BBC | Editor: Hendra Gunawan
SAMARA. Kisruh korupsi dan kasus suap di badan olahraga sepakbola dunia alias FIFA berbuntut panjang. Proses lelang untuk penyelenggaran turnamen Piala Dunia di tahun 2026 tertunda.
Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke mengatakan, tidak mungkin FIFA akan menggelar proses tender saat ini di tengah tuduhan suap untuk turnamen tahun 2018 dan 2022. "Karena situasi saya pikir itu omong kosong untuk memulai proses penawaran saat ini," kata Valcke seperti dikutip BBC.
Semula, FIFA memasang target, hasil final untuk tuan rumah Piala Dunia 2026 akan diputuskan di kongres Kuala Lumpur yang digelar pada Mei 2017 nanti. Sejumlah negara yang tertarik untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2026 antara lain, Amerika Serikat (AS), Kanada, Meksiko dan Kolombia.
Tak hanya mengumumkan penundaan tender tuan rumah Piala Dunia, Valcke juga membantah bahwa FIFA menerima duit sebesar US$ 10 juta sebagai suap untuk memuluskan penyelenggaraan turnamen Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Pemerintah Afrika Selatan menegaskan dana tersebut merupakan pembayaran sah untuk mempromosikan sepakbola.
"Itu adalah permintaan resmi dari pihak berwenang Afrika Selatan serta Asosiasi Sepakbola Afrika Selatan alias South African Football Association (SAFA)," kata Vackle.
FIFA telah mengonfirmasi bahwa dana dari Afrika Selatan itu telah diteruskan kepada Serikat Sepakbola Karibia, sebuah badan yang diketuai Jack Warner dari Trinidad dan Tobago. "Selama itu sejalan dengan aturan, kami akan melakukannya," kata Vackle.