kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Filipina: Ratusan kapal milisi maritim China semakin menyebar di Laut China Selatan


Rabu, 31 Maret 2021 / 17:01 WIB
Filipina: Ratusan kapal milisi maritim China semakin menyebar di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Kapal perang Angkatan Laut Filipina.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Ratusan kapal China yang diyakini diawaki oleh milisi di Laut China Selatan telah menyebar ke wilayah yang lebih luas, Filipina mengatakan pada Rabu (31/3), menentang permintaan agar armada ditarik segera.

Filipina menggambarkan kehadiran kapal-kapal itu di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil di Whitsun Reef sebagai "mengerumuni dan mengancam". 

Sementara Kanada, Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan lainnya telah menyuarakan keprihatinan tentang niat China, memicu protes dari Beijing.

Diplomat China menyebutkan, kapal-kapal itu berlindung dari laut yang ganas dan tidak ada milisi di dalamnya.

Baca Juga: Usir kapal China, Filipina kerahkan patroli udara

Dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, satuan tugas Filipina di Laut China Selatan menyatakan "keprihatinan yang mendalam atas berlanjutnya kehadiran yang melanggar hukum (mengerumuni) dari milisi maritim Cina yang tidak mundur".

"Baik Filipina maupun masyarakat internasional tidak akan pernah menerima pernyataan China tentang apa yang disebut kedaulatan terintegrasi yang tak terbantahkan di hampir semua Laut China Selatan," kata gugus tugas Filipina, yang mendesak penarikan segera kapal-kapal itu.

Lebih dari 240 kapal

Posisi Filipina atas kapal-kapal China adalah salah satu yang terkuat sejak Presiden Rodrigo Duterte mengambil alih kekuasaan pada 2016 dan berusaha berteman dengan Beijing.

Langkah Duterte itu telah membuat frustrasi para nasionalis yang mengatakan, dia bersikap lunak terhadap China, merusak hubungan dengan Amerika Serikat, dan "berjudi" dengan kedaulatan nasional.

Baca Juga: Memanas, Filipina kerahkan lebih banyak kapal perang ke Laut China Selatan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×