kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech asal Hong Kong WeLab kumpulkan US$ 240 juta untuk membeli Bank Jasa Jakarta


Selasa, 07 Desember 2021 / 13:17 WIB
Fintech asal Hong Kong WeLab kumpulkan US$ 240 juta untuk membeli Bank Jasa Jakarta
ILUSTRASI. Financial Technology (Fintech).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - HONGKONG. WeLab, fintech unicorn yang berbasis di Hong Kong , mengumumkan telah mengakuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ), sebuah bank komersial Indonesia pada Selasa (7/12). 

Mengutip TechCrunch, WeLab setelah akuisisi tersebut berencana meluncurkan bank digital untuk menangkap populasi besar yang tidak memiliki rekening bank di Indonesia pada paruh kedua tahun depan.

Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh WeLab telah mengumpulkan US$ 240 juta dari investor lama dan baru, yang diklaim perusahaan sebagai pendanaan fintech terbesar di Indonesia tahun ini. “Modal akan digunakan untuk mengakuisisi saham BJJ dan "investasi teknologi", ujar perusahaan itu.

Konsorsium bernama WeLab Sky itu akan mengakuisisi saham BJJ untuk menjadi satu-satunya pemegang saham pengendali. WeLab Sky telah membeli 24% saham di bank, sedangkan sisa saham untuk kontrol mayoritas akan ditransfer setelah mendapatkan persetujuan regulator.

Baca Juga: Pembiayaan produktif fintech melonjak saat pandemi

Didukung oleh TOM Group milik miliarder Hong Kong Li Ka-Shing , WeLab sebelumnya telah membuka bank digital pertamanya di Hong Kong, sebuah pusat keuangan global, tahun lalu. Perusahaan saat ini mengoperasikan rangkaian produk fintech konsumen di seluruh Asia, termasuk bank virtual dan produk pinjaman di kota asalnya, serta beberapa jenis layanan pinjaman di Cina daratan dan Indonesia. 

Dalam hal ukuran pengguna, WeLab mengatakan telah mengumpulkan lebih dari 150.000 pelanggan perbankan digital. Aplikasi pinjaman online untuk Asia Tenggara, Maucash, yang diluncurkan melalui usaha patungan dengan Astra International, memiliki lebih dari tiga juta pengguna di Indonesia.

Saat ini, perusahaan teknologi memang sedang bersaing untuk mendapatkan konsumen muda yang paham teknologi di Indonesia. Beberapa pemain yang lebih terkenal termasuk Xendit, unicorn baru yang menyediakan infrastruktur pembayaran digital, Payfazz, yang menawarkan aplikasi seluler untuk menangani tugas keuangan rutin , dan GoTo, gateway pembayaran di bawah raksasa GoTo.




TERBARU

[X]
×