Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Negara-negara yang tergabung dalam G7 dan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) telah sepakat untuk mengenakan batas harga US$ 100 per barel pada penjualan diesel Rusia ke negara-negara ketiga sebagai bagian dari upaya untuk membatasi pendapatan Moskow.
Mengutip Bloomberg (5/2), G-7 menyatakan dalam sebuah pernyataan di akhir pekan lalu bahwa G7 dan UE menyetujui batas harga US$ 100 per barel untuk produk minyak bumi yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak mentah, termasuk solar.
Mekanisme batas harga terkait dengan larangan UE atas impor bahan bakar olahan Rusia melalui laut akan dimulai pada hari Minggu (5/2) ini. Mereka juga mendukung batas US$ 45 untuk mereka yang menjual dengan diskon, seperti bahan bakar minyak dan beberapa jenis nafta.
Baca Juga: Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar MenJelang Peringatan Setahun Invasi
Di sisi lain, koalisi juga setuju untuk menunda peninjauan batas harga US$ 60 untuk minyak mentah Rusia hingga Maret. Ini kemudian akan memulai tinjauan reguler dua bulan dari semua level batas, menurut orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut.
"Batas yang baru saja kami tetapkan sekarang akan memainkan peran penting dalam kerja koalisi global kami untuk menurunkan kemampuan Rusia untuk menuntut perang ilegalnya," kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam pernyataan terpisah.
Selama negosiasi antara G-7 dan UE, para pejabat telah menyatakan keprihatinan bahwa menetapkan tingkat yang terlalu rendah berisiko menyebabkan lonjakan harga atau gangguan pasokan di Eropa.
Langkah-langkah batas harga akan melarang perusahaan menyediakan pengiriman dan layanan yang diperlukan untuk mengangkut barang, seperti asuransi, kecuali minyak dan bahan bakar dibeli di bawah ambang harga yang disepakati.
Patokan harga diesel berjangka di Eropa barat laut telah jatuh dalam beberapa hari terakhir, yakni sebesar US$ 845,50 per ton, atau US$ 113 per barel, pada hari Kamis, meskipun tetap jauh di atas norma musiman.
Tapi diesel Rusia dihargai dengan diskon yang signifikan awal pekan ini sekitar US$ 90, menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data yang diberikan oleh Argus Media Ltd.
“Batas harga US$ 100 dan US$ 45 per barel tidak akan berdampak parah pada kilang Rusia," kata konsultan Wood Mackenzie Ltd awal pekan lalu.
Namun, konsultan mengharapkan produksi minyak mentah Rusia mencapai sekitar 800.000 barel per hari lebih rendah pada kuartal ini dari yang sebelumnya, dan ekspor solar negara itu akan turun sekitar 200.000 per hari, semua didorong oleh larangan impor UE.
Baca Juga: Tersulut Kenaikan Permintaan Bank Sentral, Harga Emas Diproyeksi Cetak Rekor Baru