kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Gara-gara corona, dunia mulai kekurangan kondom


Sabtu, 28 Maret 2020 / 11:27 WIB
Gara-gara corona, dunia mulai kekurangan kondom
ILUSTRASI. Dunia krisis kondom akibat kebijakan lockdown untuk hambat virus corona


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan lockdown untuk menghambat laju penyebaran virus corona telah menyebabkan kelangkaan kondom secara global. Hal itu disebabkan produsen utama kondom dunia telah menghentikan produksi.

Mengutip Reuters, Sabtu (28/3), salah satu perusahaan kondom terbesar dunia yakni Karex Bhd Malaysia mengatakan pihaknya belum menghasilkan satu pun kondom dari tiga pabriknya di Malaysia selama lebih dari seminggu karena kebijakan lockdown pemerintah Malaysia untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Bill Gates ungkap bagaimana seharusnya menyikapi penyebaran wabah covid-19

Padahal dalam sepekan perusahaan ini bisa memproduksi 100 juta kondom yang dipasarkan secara internasional oleh merek-merek seperti Durex. Kondom ini dipasok ke sistem perawatan kesehatan negara seperti NHS Inggris atau didistribusikan oleh program bantuan seperti Dana Populasi PBB.

Krisis ini akhirnya memaksa pemerintah Malaysia memberi izin kepada Karex untuk kembali memproduksi kondom pada hari Jumat (27/3). Namun Karex hanya diperbolehkan memproduksi 50% saja dari tenaga kerjanya, dan izin ini merupakan pengecualian khusus bagi industri yang kritis.

Baca Juga: Paus Fransiskus berikan berkat luar biasa yang dramatis untuk hilangkan virus corona



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×