Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KASUS Adani mendorong MSCI untuk mempercepat tinjauan peringkat keberlanjutan bagi perusahaan yang mendiami indeks ESG. Tadinya peninjauan per kuartal kini akan dipangks jadi sebulan sekali.
Banyak pihak menilai, MSCI kurang efektif menjaga dan mengatasi perkara yang menggangu pasar seperti kasus Adani, mengutip Bloomberg pada Minggu (19/2).
MSCI mengumumkan bakal melakukan peninjauan pada indeks ESGnya setiap bulan, lebih sering daripada jadwal triwulanan sebelumnya.
Setiap perusahaan yang terlibat dalam kontroversi LST yang signifikan, dan perusahaan yang tidak mematuhi prinsip-prinsip yang digariskan oleh PBB akan didepak dari indeks.
Perubahan tersebut mengikuti tanggapan yang tertunda terhadap kontroversi Adani yang membuat pasar bertanya-tanya tentang kurangnya tindakan dari penjaga gerbang ESG yang paling berpengaruh.
Baca Juga: MSCI Delays Index Weighting Changes for Two Adani Companies
Kasus ini bermula dari Hindenburg Research menuduh konglomerat India itu melakukan penipuan dan manipulasi pasar bulan lalu. Oleh sebab itu, perusahaan pemeringkat ESG dan penyedia indeks bergegas menilai kembali perusahaan Adani.
S&P Global Inc misalnya, mengatakan bulan ini akan menghapus Adani Enterprises dari Indeks Keberlanjutan Dow Jones. Sustainalytics minggu lalu menurunkan skor ESG dari beberapa perusahaan Adani.
"Skor untuk kontroversi etika bisnis untuk Adani Total Gas Ltd. dan Adani Transmission Ltd diturunkan dari rendah menjadi moderat," kata Sustainalytics.
Skor tersebut dirancang untuk mencerminkan risiko bagi investor atas kontroversi yang dipicu oleh etika bisnis yang lemah. Sedangkan Adani Green Energy Ltd yang sebelumnya tidak memiliki skor, diberi peringkat moderat.
Sedangkan, skor signifikan Adani Enterprises Ltd tetap tidak berubah. Tetapi prospeknya diturunkan menjadi negatif dari netral di area tersebut.
MSCI belum memperbarui peringkatnya untuk Adani Green Energy Ltd. atau Adani Total Gas Ltd. sejak laporan Hindenburg dirilis pada 24 Januari. Keduanya diberi peringkat A, yang merupakan peringkat tertinggi ketiga MSCI. Keduanya termasuk dalam beberapa indeks ESG MSCI lainnya.
“Jika sebuah perusahaan mengalami masalah kontroversial yang mengakibatkan hilangnya nilai pasar secara signifikan, investor harus dapat merespons dengan cepat. Lanjut ia, rating ESG harus responsif secara real-time," kata Kelvin Law, profesor akuntansi di Nanyang Technological University Singapura.
Baca Juga: MSCI akan Umumkan Perubahan Status Free Float Sekuritas Adani
Hingga saat ini, Grup Adani telah kehilangan kapitalisasinya lebih dari US$ 100 miliar nilai pasar sejak Hindenburg Research menuduhnya melakukan manipulasi saham dan penipuan akuntansi dalam laporan 24 Januari.
Penjualan diharapkan meningkat karena investor aktif bergegas untuk menjual sebelum dana pasif. Lantaran penyedia indeks dan perusahaan pemeringkat ESG menempatkan perusahaan dalam peninjauan.