Sumber: Business Insider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Scott Gottlieb, mantan komisaris Food and Drug Administration, mengatakan pada hari Jumat (13/8/2021) bahwa dirinya meyakini pandemi virus corona akan berubah menjadi endemik.
Melansirn Busines Insider, sebuah pandemi diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai wabah penyakit yang menyebar cepat yang mencakup petak luas dunia. Sedangkan endemik adalah wabah di wilayah tertentu yang selalu ada tetapi jauh lebih mudah diprediksi dan dikendalikan, seperti flu biasa atau malaria.
"Kita sedang mengalami transisi dari pandemi menjadi lebih dari virus endemik, setidaknya di sini di Amerika Serikat dan mungkin pasar barat lainnya," kata Gottlieb di "Squawk Box" CNBC.
Namun, Gottlieb memperingatkan bahwa bagian lain dunia akan terus mengalami kesulitan dalam mengatasi virus corona. "Masih akan ada pandemi di banyak bagian dunia di mana Anda tidak memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi," katanya.
Baca Juga: WHO mendesak China untuk membagikan data mentah tentang kasus-kasus awal COVID-19
Seorang peneliti Duke University baru-baru ini mengatakan kepada Nature, sebuah jurnal ilmiah Inggris, bahwa mereka memperkirakan negara-negara miskin harus menunggu dua tahun untuk memiliki cukup vaksin bagi populasi mereka untuk mencapai kekebalan yang cukup.
Our World in Data, sebuah publikasi ilmiah online, mengatakan hanya sekitar 1,2% orang yang tinggal di negara berpenghasilan rendah telah menerima setidaknya satu dosis melawan virus corona.
"Saya pikir setelah kita melewati gelombang Delta, ini akan menjadi lebih dari penyakit endemik di mana Anda hanya melihat semacam infeksi terus-menerus sepanjang musim dingin. Tapi tidak pada level yang kita alami saat ini," tambah Gottlieb.
Baca Juga: China lagi-lagi tolak rencana WHO untuk meneliti asal-usul Covid-19
Para pejabat masih mendesak semua warga Amerika untuk mendapatkan vaksinasi terhadap virus corona, terutama karena varian Delta terus melonjak di berbagai bagian negara itu. Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, sekitar 52% dari populasi AS sudah divaksinasi penuh.
Gottlieb baru-baru ini meningkatkan alarm untuk Timur Laut AS, dengan mengatakan bahwa wilayah tersebut sangat rentan terhadap lonjakan lain dalam kasus positif Covid-19.
Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan minggu lalu dengan "Face the Nation" CBS, Gottlieb mengatakan pandemi "pasti semakin buruk" di AS dengan kekhawatiran tambahan yang berasal dari tahun ajaran mendatang.