Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Tren penjualan kendaraan di China kemungkinan besar bakal turun hampir seperlima pada Januari 2020. Hal ini menandai penurunan ke-19 berturut-turut di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Mengutip Reuters, Kamis (13/2) hal ini disebabkan oleh periode libur Tahun Baru Imlek yang dimulai lebih awal dari tahun lalu dan juga tentunya wabah virus corona.
Sangat besar kemungkinan, fenomena ini bakal memukul penjualan mobil dan juga produksi otomotif dalam kurun waktu jangka pendek. Asosiasi Produsen Otomotif di China juga memprediksi persaingan di sektor industri akan semakin sengit serta berdampak pada beberapa pemasok komponen dengan skala lebih kecil runtuh.
Baca Juga: China mengganti kepala urusan Hong Kong dan Makau
Data awal di bulan Januari 2020 misalnya menunjukkan penjualan kendaraan di China anjlok 18%. Sementara untuk penjualan baterai listrik dan kendaraan energi terbarukan merosot 54,4%. Penurunan ini menurut Asosiasi Produsen telah terjadi selama tujuh tahun berturut-turut.
Di sisi lain, kendati libur Imlek dimulai lebih awal, faktanya konsumen tidak banyak berbelanja. Nah, fakta ini lah yang menjadi faktor utama di balik angka realisasi pertumbuhan yang suram. Apalagi di China, sebagian Pemerintah Daerah mulai memberlakukan pembatasan perjalanan dan memperingatkan penduduk untuk menghindari ruang publik dalam dua minggu terakhir di bulan Januari 2020.