kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

Gara-gara virus corona, industri otomotif China anjlok


Kamis, 13 Februari 2020 / 16:56 WIB
Gara-gara virus corona, industri otomotif China anjlok
ILUSTRASI. Penjualan kendaraan di China diprediksi kembali turun dalam 19 bulan berturut-turut


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

Diperpanjangnya libur untuk melawan virus juga membuat banyak dealer mobil tidak mau melakukan pemesanan di akhir bulan, seperti tren pada umumnya. 

"Karena perpanjangan liburan, kurangnya jumlah pekerja dan suku cabang mobil, kami memperkirakan produksi terhadap lebih dari satu juta kendaraan akan terkena dampak virus Korona," ujar Chen Shihua, Pejabat Senior Asosiasi.

Ia juga mengatakan bahwa penjualan di bulan lalu cenderung menyusut 2% secara year on year (yoy), dan menjadi tahun ketiga penurunan di sektor ini.

Lebih lanjut, di Provinsi Hubei wabah virus sudah mulai masuk. Padahal wilayah ini merupakan pusat manufaktur mobil utama dan mewakili sekitar 9% dari output produksi di China. Beberapa perusahaan raksasa seperti Dongfeng Motor Group dan mitranya yakni Honda Motor, Renault, dan Peugeot seluruhnya meminta untuk menunda produksi.

Baca Juga: Jumlah korban meroket, Ketua Partai Komunis Provinsi Hubei China dipecat

Namun, perusahaan besar seperti Tesla sudah mulai mengirimkan mobil yang dibangun di pabrik senilai US$ 2 miliar di Shanghai sejak bulan lalu. Menandakan kembali dimulainya produksi di Shanghai pada dengan bantuan pemerintah setempat.

Sayangnya, beberapa pabrik yang beroperasi di luar provinsi Hubei seperti Volswagen dan General Motors mengatakan pihaknya mengambil kebijakan untuk menunda pekerjaan di pabrik dan sudah tak beroperasi selama satu minggu lebih.

Angka tak menyenangkan lain yakni penjualan industri di China turun sekitar 8,2% tahun lalu, tertekan oleh standar emisi baru dalam ekonomi yang tengah melemah akibat ketegangan perdagangan AS dan China.



TERBARU

[X]
×