Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Tiga varian baru virus corona (Covid-19) telah terdeteksi dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan peningkatan kewaspadaan di seluruh dunia. Sebab, varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dapat 70% lebih mudah menular.
Namun, sejauh ini tidak ada varian virus corona yang ditemukan berakibat lebih fatal.
Varian baru virus corona pertama kali dilaporkan di Inggris Raya pada 14 Desember 2020. Dinamakan VUI-202012/01 (varian pertama yang sedang diselidiki pada Desember 2020), diperkirakan pertama kali muncul pada pertengahan September 2020.
Disebut oleh beberapa ahli sebagai garis keturunan B117, ini dengan cepat menjadi strain dominan dalam kasus corona di banyak bagian Inggris.
Baca Juga: Kembali dari Inggris, tiga warga Korea Selatan terinfeksi varian baru virus corona
Pekan lalu, Afrika Selatan melaporkan varian atau strain baru lain virus corona yang tampaknya telah bermutasi lebih jauh dari varian Inggris.
Dikenal sebagai 501.V2, varian ini dominan di antara infeksi baru corona yang dikonfirmasi di Afrika Selatan.
Pada 24 Desember, Kepala Badan Pengawas Penyakit Afrika mengatakan, jenis virus corona lain, yang dikenal sebagai P681H diidentifikasi di Nigeria.
Ini adalah garis keturunan yang terpisah dari mutasi lainnya tetapi tampaknya tidak menyebar secepat dua varian baru virus corona lainnya.
Di bawah ini adalah daftar negara yang sejauh ini melaporkan kasus strain baru virus corona.
1. Australia
Pada 21 Desember, pejabat kesehatan Australia mengatakan, dua orang yang bepergian dari Inggris tiba di negara itu dengan strain baru virus corona.
2. Denmark
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan ada 9 kasus varian baru virus corona terdeteksi di Denmark.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia tembus 700.000, ini 25 gejala virus corona menurut WHO