Reporter: Edy Can, Reuters | Editor: Edy Can
SINGAPURA. Pertumbuhan Singapura diperkirakan mulai berjalan bak siput. Hasil survei bank sentral Singapura menunjukkan, perdagangan Negeri Merlion itu bakal bergerak lebih lamban tahun ini sementara inflasi melaju lebih tinggi dari perkiraan para analis.
Kini, hasil survei terhadap 22 ekonom memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Singapura tahun ini hanya 2,4%. Angka ini melorot dari perkiraan dari hasil survei Monetary Authority of Singapore (MAS) yang sebelumnya sebesar 3%.
Ekonom merevisi semua ramalannya untu seluruh sektor. Contohnya, pertumbuhan industri manufaktur yang semula 3% direvisi menjadi 2,7%. Lalu, pertumbuhan jasa keuangan diturunkan dari 2,7% menjadi 1,1%.
Sementara, laju inflasi diperkirakan melejit menjadi 4,4% dari semula 4,2%. Namun, laju inflasi inti menurun dari 2,7% menjadi 2,5%. Salah satu pemicu inflasi adalah kenaikan biasa akomodasi dan tranportasi darat.
Para analis berharap bank sentral Singapura akan memperlamban penguatan nilai tukar dollar pada bulan depan. Tujuannya supaya bisa mendongkrak perekonomian.
Tahun ini, pemerintah Singapura memasang target inflasi sebesar 4% hingga 4,5%. Sementara, angka pertumbuhan sebesar 1,5% hingga 2,5%.