Reporter: Rika Theo, Reuters, Aljazeera |
BEIJING. Social media di China heboh beberapa hari terakhir. Mereka meributkan Wakil Presiden China Xi Jinping yang mendadak hilang dari peredaran, terutama di acara-acara kenegaraan. Xi sudah tak terlihat lebih dari seminggu lamanya.
Xi absen dari berbagai pertemuan penting dengan para tamu pejabat tinggi asing sepekan terakhir. Ia telah membatalkan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long.
Pada Senin kemarin (10/9), sesi foto antara Xi dengan Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt yang akan diliput media, mendadat dicopot dari jadwal.
Bisik-bisik soal Xi makin kencang ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa pertemuan APEC tertunda karena Presiden China Hu Jintao harus menangani isu domestik yang penting.
Lenyapnya Xi tak diketahui alasannya sampai sekarang. Pemerintah China, seperti biasa, tutup mulut rapat-rapat.
Satu hal yang pasti, China boleh saja kian berperan dalam ekonomi global dan diplomasi internasional, tapi kehidupan pribadi para pemimpinnya akan selalu jadi misteri bagi 1,3 juta warganya.
“Ada praktek yang sudah lama diterapkan untuk tidak melaporkan sakit atau masalah yang menyangkut elit politik,” ujar Scott Kennedy, Direktur Pusat Riset untuk Politik dan Bisnis China University of Indiana.
Rumor yang beredar mengatakan pria berusia 59 tahun itu sakit. Kebanyakan mengatakan punggungnya cedera ketika ia berenang. Rumor lain mengatakan kalau cedera itu terjadi ketika ia main sepak bola.
Spekulasi soal Xi pun marak di internet. Media pun penasaran, bahkan menanyakannya pada konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Selasa. Jurubicara Kemlu China Hong Lei menjawab tak ada informasi yang bisa ia berikan.
“Saya harap Anda bisa menanyakan pertanyaan yang serius,” tutur Hong dingin ketika ditanya apakah Xi masih hidup.
Situs Kemlu China menunjukkan bahwa Xi terakhir kali muncul di depan publik pada acara Partai Komunis China tanggal 1 September di Beijing.
Pencarian informasi online soal Xi diblok
Sina Weibo, situs media sosial China yang menyerupai Twitter, memblok pencarian atas nama Xi. Namun para pengguna internet tak kalah akal. Mereka menciptakan istilah baru, menjuluki Xi sebagai “putera mahkota.”
Maklum, Xi memang digadang sebagai calon Presiden China selanjutnya pada pemilihan di Maret 2013.
"Ada apa dengan putera mahkota? Ia lenyap dalam 10 hari terakhir dan seluruh dunia bertanya-tanya ke mana gerangan ia berada,” tulis salah satu pengguna Weibo.
Rumor soal Xi beredar kencang menjelang Kongres Partai Komunis ke-18 pada bulan Oktober. Di sini, nama para calon pemimimpin China masa depan akan diungkap. Termasuk nama Xi.
Tak heran, intrik-intrik politik China makin hangat.
Sebelumnya di tahun ini, politikus senior yang juga pernah dicalonkan sebagai pimpinan partai, Bo Xilai diberhentikan sementara dari Politburo. Istrinya, Gu Kailai, divonis membunuh seorang pengusaha Inggris dan dihukum mati meski akhirnya hukuman itu ditunda.
Skandal lainnya terkuak bulan ini. Rekan senior Presiden Hu Jintao dipecat setelah terungkap bahwa puteranya terlibat dalam tabrakan maut memakai mobil sport mewah.