kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Gaza Menuju Damai? Ini Isi Kesepakatan Gencatan Senjata yang Diumumkan Trump


Kamis, 09 Oktober 2025 / 14:17 WIB
Gaza Menuju Damai? Ini Isi Kesepakatan Gencatan Senjata yang Diumumkan Trump
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama kerangka perdamaian. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama kerangka perdamaian yang bertujuan mencapai gencatan senjata di Gaza serta pembebasan tawanan Israel dan tahanan Palestina.

Pengumuman ini menandai perkembangan penting dari rencana 20 poin yang diajukan Trump untuk mengakhiri perang di Gaza. Rencana tersebut diungkap pekan lalu dan telah mendapatkan sambutan positif dari Israel, Hamas, serta sebagian besar komunitas internasional.

Sejak perang dimulai, lebih dari 67.000 orang telah tewas di Gaza, menurut laporan berbagai organisasi hak asasi manusia dan komisi PBB yang menyebut serangan Israel bersifat genosidal.

Apa yang Terjadi pada Rabu Malam?

Trump menyatakan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui langkah pertama dari rencana gencatan senjata Gaza miliknya.

Baca Juga: Krisis Politik di AS: Trump Minta Wali Kota Chicago dan Gubernur Illinois Dipenjara

Dalam unggahan di Truth Social pada pukul 23.17 GMT, Trump menulis bahwa semua tawanan akan “segera dibebaskan” dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati.

Beberapa jam sebelumnya, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia siap melakukan kunjungan ke Timur Tengah secepat akhir pekan ini untuk membantu mendorong implementasi rencana tersebut.

Rencana perdamaian itu pertama kali ia paparkan pada 29 September, setelah pertemuan di Gedung Putih dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebagai peta jalan untuk mengakhiri perang di Gaza.

Menurut laporan, saat acara di Gedung Putih pada Rabu, Menteri Luar Negeri Marco Rubio memberikan catatan kepada Trump yang berisi kabar bahwa kesepakatan sudah “sangat dekat”. Setelah membacanya, Trump berkata, “Kita sangat dekat dengan kesepakatan di Timur Tengah, dan mereka akan segera membutuhkan saya.”

Isi Kesepakatan Menurut Trump

Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menyampaikan bahwa:

  • Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama dari rencana perdamaian.

  • Semua tawanan akan segera dibebaskan.

  • Pasukan Israel akan mundur ke garis yang telah disepakati.

  • Langkah ini menjadi tahap awal menuju perdamaian yang kuat dan berkelanjutan.

  • Semua pihak akan diperlakukan secara adil.

  • Trump juga menyampaikan terima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki.

Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Sambut Kesepakatan Fase Pertama Rencana Perdamaian Gaza Trump

Kesepakatan ini menjadi terobosan diplomatik paling signifikan bagi Trump sejak delapan bulan upayanya menengahi konflik Gaza. Dalam masa kampanye pemilihannya kembali, ia telah menegaskan bahwa mengakhiri perang di Gaza merupakan salah satu prioritas kebijakan luar negerinya.

Detail yang Masih Belum Pasti

Meski kesepakatan ini menimbulkan harapan baru, sejumlah detail penting masih belum jelas.

Analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara, menyebut masih ada “perbedaan serius” antara Israel dan Hamas. Isu yang belum tuntas meliputi waktu dan tingkat penarikan pasukan Israel, pembentukan pemerintahan pascaperang Gaza, serta masa depan Hamas.

Menurut Bishara, kedua pihak tampaknya telah mencapai parameter awal untuk pertukaran tawanan dan tahanan.

Namun perbedaan utama terletak pada interpretasi akhir perang. “Dalam rencana Trump, setelah Hamas menyerahkan para tawanan, perang harus berakhir,” kata Bishara. “Tapi Israel mengatakan perang baru benar-benar berakhir setelah Hamas dilucuti senjatanya.”

Kapan Tawanan Akan Dibebaskan?

Trump mengatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa pembebasan tawanan dapat dimulai pada Senin, termasuk pemulangan jenazah mereka yang telah meninggal.

Sumber dari Hamas menyebut bahwa tawanan yang masih hidup akan dibebaskan dalam 72 jam setelah persetujuan resmi pemerintah Israel, sementara pejabat Israel memperkirakan proses itu dapat dimulai pada Sabtu.

Trump juga menambahkan bahwa Iran akan terlibat dalam proses perdamaian secara keseluruhan.

Diperkirakan masih ada sekitar 20 tawanan Israel yang hidup di Gaza. Hamas dan kelompok Palestina lain menyandera sekitar 250 orang pada 7 Oktober 2023, dalam serangan yang menewaskan lebih dari 1.100 warga Israel.

Respons Israel dan Hamas

Reaksi Israel

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut kesepakatan itu sebagai “hari besar bagi Israel”.

“Saya berterima kasih kepada Presiden Trump dan timnya atas dedikasi mereka dalam misi suci membebaskan sandera kami,” ujar Netanyahu dalam pernyataannya. “Dengan pertolongan Tuhan, kita akan terus mencapai tujuan kita dan memperkuat perdamaian dengan para tetangga kita.”

Baca Juga: Paus Leo XIV Desak para Uskup AS Tanggapi Tindakan Keras Trump Terhadap Imigran

Reaksi Hamas

Sementara itu, Hamas menyambut kesepakatan yang mencakup penghentian perang di Gaza, penarikan pasukan Israel, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tawanan.

Dalam pernyataannya, Hamas berterima kasih kepada Qatar, Mesir, Turki, dan Presiden Trump atas upaya mediasi mereka. Kelompok itu juga menyerukan agar semua pihak memastikan Israel melaksanakan seluruh ketentuan kesepakatan tanpa penundaan.

Hamas menambahkan, “Kami tidak akan meninggalkan hak-hak nasional rakyat kami untuk meraih kebebasan, kemerdekaan, dan penentuan nasib sendiri.”

Langkah Selanjutnya

Netanyahu dijadwalkan membawa kesepakatan ini ke kabinet Israel pada Kamis untuk mendapatkan persetujuan resmi.

Jika disetujui, militer Israel akan mulai menarik pasukan, dan 72 jam kemudian Hamas akan memulai pembebasan tawanan.

Trump sendiri dijadwalkan berangkat ke Mesir dalam beberapa hari ke depan, dan Netanyahu telah mengundangnya untuk berpidato di parlemen Israel (Knesset). Dalam wawancara dengan Axios, Trump menyatakan ia “kemungkinan besar akan melakukan perjalanan tersebut.”

Tahap berikutnya dari rencana Trump mencakup pembentukan lembaga internasional bernama Board of Peace untuk mengawasi administrasi pascaperang Gaza. Trump akan menjabat sebagai ketua dewan tersebut, yang juga akan melibatkan sejumlah pemimpin dunia, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Selanjutnya: Ditopang Rights Issue dan Pembukaan Tol Kataraja, Saham PIK 2 (PANI) Berpeluang Naik

Menarik Dibaca: Sinopsis The Woman in Cabin 10, Film Psychological Thriller Baru di Netflix




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×