kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,84   -28,89   -3.12%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gempa 7,1 magnitude goyang Peru, 2 tewas dan 17 orang hilang


Senin, 15 Januari 2018 / 08:12 WIB
Gempa 7,1 magnitude goyang Peru, 2 tewas dan 17 orang hilang
ILUSTRASI. Ilustrasi gempa bumi di alat seismograf


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ACARI. Sebuah gempa berskala 7,1 magnitude melanda pantai selatan Peru pada Minggu (14/1) pagi. Musibah ini menyebabkan dua orang tewas, 17 hilang dan puluhan orang terluka. Sementara itu, gempa juga menyebabkan rumah dan jalanan runtuh.

Berdasarkan informasi dari Survei Geologi AS, gempa tersebut melanda wilayah lepas pantai pada pukul 4:18 pagi waktu setempat pada kedalaman sekitar 36 km (22,4 mil). Sedangkan episenternya berada di Samudra Pasifik 40 km dari kota Acari.

Gubernur Arequipa Yamila Osorio mengatakan di Twitter bahwa seorang pria berusia 55 tahun meninggal di kota Yauca setelah tertimpa batu. Jorge Chavez, kepala Institut Pertahanan Sipil Peru (INDECI), mengatakan kepada stasiun radio lokal RPP, kematian kedua dilaporkan terjadi di kota Bella Union.

INDECI juga menyebutkan di Twitter bahwa ada 65 orang terluka.

"Ada beberapa rumah yang terkena dampak dan kemungkinan jumlah korban dan korban luka akan meningkat," kata Chavez.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Peru mengatakan, 17 orang hilang setelah sebuah tambang informal di timur kota pesisir Chala ambruk menyusul gempa tersebut.

Osario menambahkan, beberapa kota tidak memiliki aliran listrik, dan banyak jalan dan rumah ambruk. Tak hanya itu, banyak penduduk Lomas -sebuah kota pesisir- yang dievakuasi setelah terjadi gempa susulan.

Gempa bumi umum terjadi di Peru. Sayangnya, banyak rumah dibangun dengan bahan berbahaya sehingga tidak dapat menahan serangan gempa.

Pada 2007, sebuah gempa menewaskan ratusan orang di wilayah Ica.

Otoritas maritim Peru mengatakan bahwa gempa tersebut tidak menghasilkan tsunami di pantai Peru.

Peru adalah produsen tembaga nomor 2 di dunia, meskipun banyak tambang di selatan terletak jauh di pedalaman dari wilayah pesisir di mana gempa tersebut terjadi. Seorang perwakilan Southern Copper Corp mengatakan bahwa tidak ada laporan kerusakan pada tambang Cuajone dan Toquepala di wilayah Moguegua dan Tacna.

Jesus Revilla, seorang pemimpin serikat pekerja di tambang tembaga Cerro Verde di Arequipa, mengatakan bahwa tidak ada laporan bahwa operasi tambang telah terpengaruh akibat gempa.

Gempa tersebut juga dirasakan di Cile utara, tetangga selatan Peru. Kantor Darurat Nasional Cile mengatakan tidak ada laporan tentang luka-luka, kerusakan infrastruktur, atau gangguan layanan lainnya. Angkatan Laut Chili mengatakan gempa tersebut tidak memenuhi kondisi yang akan menghasilkan tsunami di lepas pantai.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×