kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gencatan senjata, Israel menahan warga Palestina


Minggu, 25 November 2012 / 10:00 WIB
Gencatan senjata, Israel menahan warga Palestina
ILUSTRASI. Hingga Juli 2021 Astra Life bayarkan klaim terkait Covid-19 sebesar Rp 74 miliar


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

RAMALLAH. Pasukan keamanan Israel memperpanjang gelombang penangkapan tiga hari warga Palestina pasca dilakukannya gencatan senjata pada konflik di Jalur Gaza.

Salah seorang sumber Bloomberg dari pihak militer Israel yang namanya tidak mau disebut mengungkapkan, pasukan Israel telah menahan 83 warga Palestina sejak kesepakatan antar kedua pihak berlaku efektif pada 21 November malam. Penahanan yang dilakukan itu juga termasuk sejumlah tersangka yang terlibat dalam serangan bom pada bus di Tel Aviv beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Hamas, yang masih menguasai Jalur Gaza melalui email menyatakan, jumlah warga Palestina yang ditahan Israel mencapai 230 orang. Termasuk di dalamnya anggota Hamas yang merupakan anggota parlemen Palestina.

Sekadar informasi, gencatan senjata diprakarsai oleh Mesir dan AS. Kesepakatan ini mengakhiri serangan udara dan penembakan misil selama delapan hari yang menyebabkan 160 warga Palestina dan enam warga Israel tewas.

Kedua pihak masih mempertahankan gencatan senjata kendati sempat terjadi insiden kemarin (24/11). Menurut Hamas, setidaknya satu warga tewas dan 19 lainnya luka-luka setelah militer Israel di perbatasan menembakkan senjatanya. Namun, kelompok yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel, AS, dan Uni Eropa itu menyatakan sudah mengirimkan laporannya ke Mesir dan tidak akan mengambil tindakan lebih jauh.

Sementara, dari pihak Israel menyatakan, sejumlah kelompok Palestina di Jalur Gaza bagian Selatan masih melemparkan batu dan berupaya untuk merusak pertahanan militer Israel.

Sementara itu, badan PBB untuk pengungsi Palestina dalam website-nya menyatakan akan kembali buka mulai hari ini (25/11) dan menawarkan layanan bagi anak-anak yang mengalami trauma.

Komite PBB untuk Hak Anak pada 22 November lalu menyatakan, konflik Gaza akan menyebabkan dampak berkepanjangan bagi anak-anak di kedua belah pihak. Dalam laporannya dijelaskan, setidaknya 26 anak-anak tewas dan 400 lainnya terluka di Palestina. Sementara, di Israel, jumlah anak yang terluka oleh misil Palestina sebanyak 14 anak.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×