kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gerilyawan Taliban serang pos keamanan di Afganistan barat, tewaskan 21 aparat


Senin, 07 Januari 2019 / 18:30 WIB
Gerilyawan Taliban serang pos keamanan di Afganistan barat, tewaskan 21 aparat


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - KABUL. Gerilyawan Taliban menyerbu pos-pos keamanan di Afghanistan barat dan menewaskan 21 polisi serta milisi pro-pemerintah. Sejumlah pejabat menyebut serangan ini merupakan aksi terbaru dalam gelombang yang meragukan langkah negosiasi.

Seperti dilaporkan Reuters, Taliban menyerang pos pemeriksaan di dua bagian berbeda di provinsi Badghis, yang berada di perbatasan dengan Turkmenistan, pada Minggu malam.

Abdul Aziz Bek Ketua Dewan Provinsi Badghis mengatakan ada empat belas anggota polisi dan tujuh anggota milisi pro-pemerintah yang terbunuh. Sementara sembilan lainnya mengalami luka-luka.

Jamshid Shahabi, Juru Bicara Gubernur Provinsi Badghis menambahkan ada lebih dari 15 gerilyawan Taliban juga tewas dalam insiden tersebut. Sedangkan ada 10 geliryawan lainnya yang mengalami cedera.

Taliban sendiri telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan paling mematikan di provinsi tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Seorang Juru Bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka membunuh 34 anggota pasukan keamanan dan milisi pro-pemerintah. Taliban juga mengklaim telah menyita banyak senjata dan amunisi.

Di sisi lain para pemimpin kelompok garis keras Islam dan pejabat AS dijadwalkan bertemu bulan ini untuk membahas penarikan pasukan asing dan kemungkinan gencatan senjata.

Pejabat dari pihak yang bertikai telah bertemu setidaknya tiga kali dalam beberapa bulan terakhir untuk mencoba menyepakati cara mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 17 tahun. 

Taliban mengatakan mereka berjuang untuk menggulingkan pemerintah yang didukung Barat dan mengembalikan hukum Islam yang ketat setelah digulingkan pada 2001.

Sedangkan Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan mereka ingin menghentikan Afghanistan menjadi surga bagi militan Islam internasional yang merencanakan serangan ke negara Barat.




TERBARU

[X]
×