Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MICHIGAN. General Motors Co setidaknya akan menghimpun dana sebesar US$ 20,1 miliar dalam aksi initial public offering (IPO). Berdasarkan pernyataan perusahaan, jika dilakukan exercise terhadap overallotment option, maka hal itu akan mendorong nilai penjualan saham perdana menjadi US$ 23,1 miliar.
Dengan demikian, IPO GM akan menjadi IPO dengan nilai terbesar di sepanjang sejarah Wall Street. Sebelumnya, IPO Agricultural Bank of China Ltd merupakan yang terbesar dengan nilai mencapai US$ 22,1 miliar.
Saham GM akan listing di New York Stock Exchange (NYSC) besok (19/11) dengan kode emiten GM. Sementara, saham General Motors akan diperdagangkan di Toronto Stock Exchange dengan kode GMM.
Penawaran IPO kali ini akan membuat CEO GM Dan Akerson setahap lebih dekat dengan tujuannya yang ingin mengembalikan dana bailout yang diterimanya tahun lalu senilai US$ 49,5 miliar dari Kementrian Keuangan AS. Data Bloomberg menunjukkan, Kemenkeu AS hanya akan mengalami break event jika saham GM melonjak lebih dari 60%. Artinya, Kemenkeu harus menjual saham GM dengan harga rata-rata US$ 43,67 per saham sehingga mendapatkan break event dari seluruh investasi yang dilakukan.
"Kami akan dapat menerima kembali uang kami jika sabar dan GM memiliki performa baik," jelas Joe Phillippi, principal of consulting firm Auto Trends Inc di New Jersey.
Sementara itu, Anant Sundaram, profesor Dartmouth College's Tuck School of Business mengatakan, performa GM di kuartal III akan menentukan nilai break event bagi pembayar pajak. "Prediksi saya, US$ 36 merupakan harga penutupan yang pas bagi saham GM di hari pertama," jelasnya.
Asal tahu saja, GM melaporkan laba bersih mencapai US$ 2,16 miliar pada minggu lalu. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, pendapatan GM mencapai US$ 4,77 miliar.