Sumber: money.cnn | Editor: Mesti Sinaga
Bukan hanya menjadi penguasa di jagad maya, Google juga mulai mencengkram dunia dengan merentangkan sulur-sulur bisnisnya di dunia nyata, salah satunya di sektor kesehatan.
Google memiliki Google’s Life Science, sebuah divisi dengan laboratorium rahasia bernama GoogleX. Di laboratorium ini Google melakukan berbagai eksperimen atas ide-ide yang tidak lazim dan menakjubkan. Tim ini antara lain berisi para ahli biologi dan kimia yang bekerja dalam proyek-proyek seperti lensa kontak yang bisa mengukur gula darah.
Tak berhenti sampai di situ, dalam waktu dekat ini Google ingin menjalin kerjasama dengan Johnson & Johnson. Keduanya akan bekerja menghasilkan teknologi pembedahan canggih sehingga para ahli bedah bisa lebih mumpuni dalam menjalankan operasi.
Seperti kita tahu, ahli bedah sangat mengandalkan kamera robotic saat melakukan pembedahan, memindahkan organ dan meneliti bagian-bagian tubuh manusia yang susah dicapai.
Untuk itu, Google menyatakan, mereka akan menawarkan software canggih yang bisa membantu ahli bedah ‘melihat’ lebih lebih baik saat mereka melakukan pembedahan. Piranti lunak penganalisa gambar bisa menyoroti pembuluh darah, atau memberi peringatan khusus ketika sesuatu yang penting terjadi saat operasi berlangsung.
Seperti apa bentuk kerja sama Google dan Johnson & Johnson tersebut? Apakah mereka akan membentuk perusahaan patunga? Baik Google maupun Johnson & Johnson menyatakan, masih terlalu dini mengungkapkannya.
Johnson & Johnson (JNJ) menandaskan, kesepakatan apapun yang akan mereka hasilkan harus mendapat persetujuan dari regulator antimonopoli Federal Trade Commission dan Department of Justice. Perusahaan konglomerasi kesehatan ini berharap, kesepakatan kerja sama dengan Google bisa terealisasi April hingga Juni tahun ini.