Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Sanny Cicilia
SAN FRANCISCO. Pertarungan industri internet mulai melanglang ke luar angkasa. Tengok saja aksi teranyar Google Inc. Raksasa internet ini berkongsi dengan perusahaan investasi Fidelity Investments, membeli 10% saham Space Exploration Technologies Corp atau populer disebut SpaceX. Kongsi Google dan Fidelity merogoh kocek US$ 1 miliar untuk mengempit 10% saham SpaceX.
“Teknologi berbasis luar angkasa, seperti satelit pencitraan, akan memudahkan akses informasi. Kami senang bisa mendukung SpaceX mengembangkan teknologi baru,” ujar Aaron Stein, Jurubicara Google, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (21/1).
Pasca pembelian 10% saham, Don Harrison, VP Google bakal duduk di kursi komisaris SpaceX.
Harrison adalah komisaris startup visual komputer Magic Leap Inc. Dengan menggandeng SpaceX, Google menantang ekspansi Facebook Inc yang tengah mengembangkan jalur internet super dengan mengadopsi teknologi satelit.
Sederet raksasa internet memang mulai merambah teknologi satelit agar mampu menggaet pengguna internet di wilayah yang belum tersentuh. Sebelumnya, ada kongsi Qualcomm Inc dan Virgin Group yang bekerjasama dengan WorldVu Satellites Ltd untuk mengembangkan jalur internet via satelit.
Greg Sterling, VP Local Search Association menilai, sepak terjang terbaru Google mengindikasikan ambisi besar merambah pangsa pasar baru untuk menggenjot pendapatan. “Google jelas berupaya mendongkrak pendapatan tambahan lewat teknologi luar angkasa," ujar Sterling.
Pengembangan satelit
Kehadiran Google dan Fidelity bakal menambah deretan investor yang membenamkan duit di SpaceX. Sebelumnya, ada Founders Fund, Draper Fisher Jurvetson, Valor Equity Partners dan Capricorn yang tercatat sebagai pemegang saham SpaceX. Pasca suntikan dana dari Google dan Fidelity, valuasi SpaceX terdongkrak menjadi US$ 10 miliar.
Kucuran dana segar dari Google dan Fidelity akan digunakan untuk mengembangkan proyek satelit berukuran mini. Elon Musk, Pendiri sekaligus CEO SpaceX mengatakan, pihaknya membutuhkan dana US$ 2 miliar untuk meluncurkan satelit mini namun memiliki kecepatan frekuensi super.
Selain SpaceX, Google juga mengembangkan jaringan internet lewat balon udara yang bernama Project Loon. Tahun lalu, Google mengakuisisi startup satelit Skybox Imaging senilai US$ 500 juta. Skybox membantu Google menyempurnakan kualitas gambar pada layanan peta Google Map.