Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Bursa Logam London (London Metal Exchange / LME) akan melanjutkan rencana reformasi untuk mendorong lebih banyak transaksi melalui sistem perdagangan elektroniknya demi meningkatkan likuiditas.
Keputusan tersebut diumumkan pada Jumat (15/8/2025).
Baca Juga: Hati-hati! Penipuan Kripto Address Poisoning Renggut Rp26 Miliar dalam Sepekan
LME, yang merupakan bursa logam industri tertua dan terbesar di dunia, menyatakan akan mengadopsi seluruh langkah reformasi yang diperkenalkan pada September tahun lalu, dengan beberapa penyesuaian setelah melalui proses konsultasi. Reformasi ini dijadwalkan berlaku pada Februari dan Maret tahun depan.
Salah satu poin utama reformasi adalah memindahkan transaksi blok kecil yakni kesepakatan pribadi yang dinegosiasikan dengan broker ke sistem elektronik LME pada satu tanggal tertentu setiap bulan.
Tujuannya adalah mengonsolidasikan volume perdagangan yang selama ini terpecah di banyak tanggal.
Berbeda dengan bursa berjangka lain yang umumnya memiliki satu tanggal jatuh tempo per kontrak bulanan, LME memungkinkan perdagangan setiap hari untuk menyesuaikan kebutuhan pengiriman logam bagi pelaku fisik.
Namun, LME menilai sistem ini membuat likuiditas terpecah dan reformasi akan membantu memusatkannya.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Menjelang KTT Trump-Putin di Alaska
Rencana lain yang pernah diusulkan adalah memindahkan seluruh transaksi pribadi atau over-the-counter (OTC) ke sistem elektronik.
Namun, pada April lalu LME membatalkan rencana wajib tersebut. Sebagai gantinya, bursa akan menaikkan biaya untuk kontrak OTC yang menggunakan harga acuan LME.
LME pada Jumat ini mengonfirmasi keputusan terkait perdagangan OTC tersebut dan mengumumkan struktur biaya baru yang akan berlaku mulai Oktober tahun ini.