kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Produksi Manufaktur AS Stagnan pada Juli, Aktivitas Industri Terhambat Tarif Impor


Jumat, 15 Agustus 2025 / 22:08 WIB
Produksi Manufaktur AS Stagnan pada Juli, Aktivitas Industri Terhambat Tarif Impor
ILUSTRASI. Produksi pabrik Amerika Serikat (AS) stagnan pada Juli 2025, menandakan aktivitas manufaktur melambat di tengah meningkatnya biaya akibat tarif impor. REUTERS/Andrew Kelly TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – WASHINGTON. Produksi pabrik Amerika Serikat (AS) stagnan pada Juli 2025, menandakan aktivitas manufaktur melambat di tengah meningkatnya biaya akibat tarif impor.

Data Federal Reserve yang dirilis Jumat (15/8/2025) menunjukkan output manufaktur tidak berubah pada Juli, setelah revisi naik 0,3% pada Juni.

Baca Juga: Sentimen Konsumen AS Melemah di Agustus, Ekspektasi Inflasi Naik

Sebelumnya, ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan produksi manufaktur turun 0,1%. Secara tahunan, produksi pabrik meningkat 1,4% pada Juli.

Produksi kendaraan bermotor dan suku cadang turun 0,3% setelah turun 2,5% di Juni.

Biasanya, produsen mobil menghentikan sebagian lini produksi pada Juli untuk libur musim panas, pemeliharaan, dan persiapan model baru.

Jika dikecualikan kendaraan bermotor, output pabrik turun 0,1% setelah naik 0,5% pada Juni.

Baca Juga: Warren Buffett Lakukan Perubahan Besar Portofolio Berkshire Hathaway Jelang Pensiun

“Tarif atas berbagai input produksi, terutama baja dan aluminium, bisa menyebabkan penghentian produksi lebih lama atau lebih luas musim panas ini,” ujar Veronica Clark, ekonom Citigroup.

Presiden Donald Trump telah mengenakan bea 50% untuk baja dan aluminium, serta 25% untuk kendaraan bermotor dan suku cadang.

Trump menilai tarif tersebut perlu untuk menghidupkan kembali industri AS yang menurun, meski ekonom menilai hal itu sulit dicapai dalam waktu singkat karena tingginya biaya produksi dan tenaga kerja.

Beberapa sektor menunjukkan kenaikan produksi yang solid, antara lain peralatan listrik, peralatan rumah tangga, komponen, dirgantara, transportasi, serta furnitur. Namun, produksi logam primer dan mesin menurun.

Baca Juga: LME Siapkan Reformasi, Transaksi Blok Kecil Wajib Masuk Platform Digital

Produksi barang tahan lama naik 0,3%, sementara output barang tidak tahan lama turun 0,4% di semua kategori.

Output pertambangan turun 0,4% setelah turun 0,3% bulan sebelumnya. Produksi utilitas turun 0,2% setelah melonjak 1,8% pada Juni.

Secara keseluruhan, produksi industri turun 0,1% setelah naik 0,4% pada Juni, dan secara tahunan meningkat 1,4%.

Tingkat pemanfaatan kapasitas industri, ukuran seberapa optimal perusahaan menggunakan sumber daya, turun menjadi 77,5% dari 77,7% pada Juni. Ini 2,1 poin persentase di bawah rata-rata jangka panjang 1972–2024.

Tingkat operasi sektor manufaktur sedikit menurun menjadi 76,8% dari 76,9% pada Juni, atau 1,4 poin persentase di bawah rata-rata jangka panjang.

Selanjutnya: Banggar DPR Akui RAPBN 2026 Lebih Moderat dan Realistis

Menarik Dibaca: 3 Strategi Tangkap Peluang Usaha di Pulau Bali




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×