kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Google: sudah 48 karyawan dipecat karena pelanggaran seksual


Senin, 29 Oktober 2018 / 08:59 WIB
Google: sudah 48 karyawan dipecat karena pelanggaran seksual
ILUSTRASI. Google


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Direktur Utama Google Sundar Pichai hari Kamis (25/10) mengatakan, perusahaan raksasa teknologi itu sudah memecat 48 karyawan dalam dua tahun terakhir terkait dugaan pelanggaran seksual. Para karyawan yang dipecat termasuk 13 eksekutif senior.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah membuat sejumlah perubahan, termasuk mengambil garis yang semakin keras pada perilaku yang tidak pantas oleh orang-orang dalam posisi otoritas," kata Sundar Pichai dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya harian New York Times melaporkan, pencipta Android, Andy Rubin telah menerima paket pesangon senilai 90 juta Dolar ketika meninggalkan perusahaan setelah seorang karyawan Google menuduhnya melakukan pelanggaran seksual.

Pelanggaran seksual di pusat teknologi

Namun Pichai menegaskan, tidak satu pun dari 48 karyawan yang dipecat karena tuduhan pelanggaran seksual menerima "bonus keluar."

"Kami sangat serius untuk menyediakan tempat kerja yang aman dan inklusif. Kami ingin meyakinkan Anda bahwa kami meninjau setiap keluhan tentang pelecehan seksual atau perilaku tidak pantas, kami menyelidiki dan mengambil tindakan," tandasnya.

Pelanggaran seksual di Silicon Valley dan dunia teknologi telah menjadi masalah besar selama bertahun-tahun. Sekitar 90 persen perempuan di industri ini mengatakan mereka "menyaksikan perilaku seksis di tempat kerja maupun pada konferensi perusahaan," demikian temuan sebuah proyek survei yang disebut "Elephant in the Valley".

Kode etik dan transparansi

Survei ini juga menemukan bahwa 65 persen perempuan melaporkan telah menerima "keuntungan yang tidak diminta" dari atasannya karena alasan seksual. Hasil survei juga menyebutkan, setengah dari mereka menerima keuntungan lebih dari satu kali.

Sekalipun beberapa perusahaan teknologi, termasuk Google, menyatakan mereka telah melakukan yang terbaik untuk menghukum pelecehan seksual di tempat kerja, perempuan di industri teknologi merasa berbagai kebijakan itu belum cukup.

Sebuah kelompok advokasi "Project Include" yang dipimpin oleh mantan direktur utama Reddit, Ellen Pao, telah menyoroti beberapa cara untuk mempercepat kesetaraan jender dan mengungkap pelanggaran seksual dalam industri teknologi. Antara lain dengan membuat kode etik dan membangun transparansi dalam budaya perusahaan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×