Reporter: Rika Theo, Bloomberg |
ARKTIK. Greenpeace menyatakan telah menduduki kilang Prirazlomnaya milik Gazprom yang terletak di Laut Arktik. Mereka melakukannya sebagai protes atas rencana pengeboran proyek minyak besar pertama Rusia itu di lautan.
Enam ahli ekologi termasuk Direktur Eksekutif Greenpeace Kumi Naidoo mendekati kilang tersebut dengan mengendarai speedboats. Dalam emailnya, Greenpeace berkata mereka telah menduduki kilang itu sejak pagi tadi.
“Para aktivis di luar jangkauan dan membawa cukup pasokan untuk bertahan selama beberapa hari,” tulisnya.
Para environmentalis itu menuding Gazprom beroperasi tanpa rencana resmi untuk penanggulangan kebocoran minyak. Gazprom sendiri mengklaim tanker-tankernya sudah memiliki peralatan lengkap untuk mencegah kebocoran minyak.
Gazprom merupakan perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar di Rusia. Mei lalu, perusahaan itu mengatakan akan memulai produksi di lapangan Prirazlomnoye pada kuartal keempat ini.
Proyek senilai US$ 7 miliar di Laut Arktik itu telah tertunda selama lima tahun akibat masalah teknis dan kekurangan dana. Lapangan itu sendiri diperkirakan mengandung 6,5 juta metrik ton minyak mentah per tahun. Produksi kilang ini jelas akan membantu Presiden Putin untuk mempertahankan produksi minyak Rusia.
Anak perusahaannya, Gazprom Neft Shelf, adalah yang memiliki izin atas lapangan Prirazlomnoye. Greenpeace mengatakan mereka mengundang perusahaan itu untuk melakukan dialog yang konstruktif, namun mereka menolak.
Gazprom Neft Shelf dalam pernyataan lewat email menegaskan bahwa pengerjaan lapangan tersebut tetap berlanjut.
Bersama dengan LSM lingkungan lainnya, Greenpeace telah menentang rencana pengeboran di Laut Arktik. Para aktivis telah membidik kapal-kapal tanker yang dioperasikan oleh Royal Dutch Shell Plc dan Cairn Energy Plc di sana.