Sumber: WHO,New York Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Data WHO per hari Kamis (14/4) menunjukkan bahwa jumlah kasus Covid-19 secara global telah menyentuh angka 499 juta lebih. Jumlahnya meningkat hampir 200 juta kasus sejak awal tahun 2022.
Angka tersebut merupakan data resmi yang tercatat oleh WHO. Jumlah sebenarnya di lapangan bisa lebih dari itu mengingat banyak yang tidak terdeteksi atau tidak dilaporkan.
Menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins, jumlah kasus baru yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari telah menurun selama beberapa waktu saat ini. Dalam seminggu terakhir, rata-rata ada sekitar 1,1 juta kasus per hari di seluruh dunia. Jumlah itu sekitar 32% lebih sedikit dari dua minggu lalu.
Baca Juga: Ini Alasan WHO Tetapkan Varian Baru Corona XD sebagai Variants Under Monitoring
Catatan terbaru itu pun mungkin tidak mencatat banyaknya kasus yang tidak dilaporkan. Metode tes mandiri yang kini mulai marak juga membuat banyak orang tidak melaporkan secara resmi hasil yang didapat.
Di saat yang sama, banyak orang dengan infeksi tidak pernah melakukan tes sama sekali karena tidak memiliki gejala atau tidak memiliki akses ke layanan kesehatan. Banyak juga yang sengaja menghindari tes agar tetap bisa menjalankan aktivitas dengan bebas.
Dilansir dari New York Times, pejabat regional WHO baru-baru ini mendesak negara-negara Afrika untuk meningkatkan pengujian dan pelacakan kontak.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Global Lanjutkan Tren Penurunan, walau Muncul Banyak Varian Baru
Analisis WHO baru-baru ini juga memperkirakan 65% orang Afrika telah terinfeksi virus corona pada September tahun lalu, hampir 100 kali lipat jumlah kasus yang dikonfirmasi di benua itu.
WHO masih menjadikan vaksin sebagai cara perlindungan utama dari Covid-19. Menurut laporan proyek Our World in Data di University of Oxford, saat ini lebih dari 5,1 miliar orang atau sekitar 66,4% populasi dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
Di saat yang sama, telah ada lebih dari 1,7 miliar dosis booster yang diberikan secara global.
Sayangnya, ketimpangan distribusi vaksin masih terus terjadi. Persentase vaksinasi di Afrika adalah yang terendah di antara benua lainnya, yaitu hanya sekitar 20% orang di benua itu yang telah menerima setidaknya satu dosis.