Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
LONDON. Otoritas persaingan usaha di Eropa mendadak menyerbu kantor tiga produsen minyak dan serta satu perusahaan penyedia data harga, Selasa waktu setempat (14/5). Mereka diduga melakukan manipulasi harga di pasar migas dunia yang bernilai hingga US$ 3,4 triliun.
Pada inspeksi dadakan ke tiga negara ini, otoritas mendatangi kantor produsen migas Royal Dutch Shell Plc di Rotterdam dan London, BP Plc, dan Statoil ASA. Selain itu, mereka juga mendatangi kantor Platts, unit usaha McGraw Hill Financial Inc, spesialis penyedia data minyak dan gas.
Manipulasi harga bahan bakar energi berpotensi mendorong biaya produksi dan inflasi di masyarakat, mulai dari kenaikan bensin, tiket pesawat, hingga kosmetik.
Statoil disebut melakukan pelanggaran terkait harga yang diterbitkan oleh Platts. Harga acuan yang dirilis Platts biasa digunakan untuk menentukan ongkos yang dibayar perusahaan penyulingan atas minyak mentah, dan biaya yang dibayar distributor atas bensin dan solar.
"Komisi Eropa memperhatikan, perusahaan-perusahaan tersebut berpotensi melakukan kolusi melaporkan harga terdistorsi untuk memanipulasi harga yang dipublikasi untuk sejumlah produk minyak dan biofuel," tulis badan kepanjangan tangan Komisi Eropa ini.
Bukan Nymex
Total SA, perusahaan migas asal Prancis dan terbesar ketiga di Eropa mengatakan, sebanyak 80% transaksi minyak mentah dan produk minyak lainnya menggunakan acuan yang dirilis Platts.
Hanya 20% transaksi ini yang mengacu harga perdagangan di bursa Nymex dan ICE. "Harga Platts mewakili 95% transaksi minyak mentah, 90% produksi minyak dan transaksi derivatif over the counter (OTC)," kata Total.
Wajarlah agensi pelaporan harga ini berpengaruh di sektor minyak. Platts dan perusahaan sejenis, seperti Argus Media Ltd dan ICIS laris digunakan sebagai acuan bahan baku mentah mulai dari industri kimia, batubara, listrik, logam, emisi, liquefied natural gas, hingga tarif pengiriman.
International Organization of Security Commision (Iosco) pada tahun lalu mengatakan, penentuan harga ini rentan terhadap manipulasi karena para trader berpartisipasi sukarela, yang artinya akan mencantumkan posisi yang hanya akan menguntungkan posisi mereka.
Statoil mengakui, diinvestigasi terkait proses penentuan harga minyak mentah, produk penyulingan, dan biofuel pada Maket-On-Close Platts. Shell dan BP mengatakan, bersikap kooperatif pada investigasi tanpa memberi komentar lebih jauh.