Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin melanjutkan kenaikan di tengah sentimen rencana peluncuran exchange-traded funds (ETF) yang diperdagangkan di Bursa Amerika Serikat (AS). Harganya naik ke level tertinggi sejak Mei 2022.
Melansir Bloomberg, Selasa (24/10), harga bitcoin sempat naik 11,5% hingga melampaui US$ 35.000 dan diperdagangkan pada level US$ 34.580 pada Selasa pukul 5.20 pagi di London.
Manajer aset BlackRock Inc dan Fidelity Investments termasuk di antara mereka yang berlomba untuk menawarkan produk ETF Bitcoin. Kenaikan aset kripto mengindikasikan bahwa ETF akan memperluas adopsi mata uang kripto.
Pengadilan banding federal AS pada Senin (23/10) juga meresmikan kemenangan Grayscale Investments LLC dalam upayanya untuk menciptakan ETF Bitcoin spot atas keberatan dari regulator bursa AS, Securities and Exchange Commission (SEC).
SEC sejauh ini memang menolak perizinan ETF untuk berinvestasi langsung di Bitcoin, dengan alasan risiko seperti penipuan dan manipulasi di pasar yang mendasarinya. Namun, keputusan pengadilan itu serta adanya permohonan dari para raksasa investasi untuk memulai dana spot, memicu spekulasi bahwa SEC akan mengalah.
Baca Juga: Rumor Persetujuan Bitcoin ETF Gambarkan Potensi Tingginya Harga Aset Kripto
Analis Bloomberg Intelligence ETF Eric Balchunas mengatakan bahwa iShares Bitcoin Trust telah terdaftar di DTCC dengan ticker IBTC.
BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, menjalankan bisnis iShares. DTCC adalah Depository Trust and Clearing Corp yang melakukan kliring dan penyelesaian di pasar AS.
"Ini tidak berarti secara teknis disetujui. Tapi ini cukup mencentang setiap kotak yang perlu Anda periksa sebelum meluncurkan ETF. Saat kami melihat ticker ditambahkan, hal tersebut biasanya terjadi tepat sebelum peluncuran," kata Balchunas.
Bitcoin telah melonjak 10% intraday pada awal minggu lalu karena sentimen ETF. Saat itu adalah laporan yang salah menyebut BlackRock telah memenangkan persetujuan untuk meluncurkan dana. Namun, akhirnya reli mereda setelah kesalahan berita tersebut terungkap.
Ether, kripto terbesar kedua, melonjak 7% melampaui US$1.800 pada Selasa. Koin yang lebih kecil seperti BNB, XRP dan Dogecoin juga ikut mencatatkan kenaikan.
SEC sebetulnya telah mengizinkan ETF untuk Bitcoin dan Ether. Namun, lembaga itu mengintensifkan tindakan keras terhadap kripto setelah jatuhnya pasar tahun lalu dan ledakan seperti kebangkrutan bursa FTX, yang salah satu pendirinya Sam Bankman-Fried diadili karena penipuan.