kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga Bitcoin Sempat Jatuh ke Bawah US$ 40.000, Terendah Sejak Agustus Tahun Lalu


Selasa, 11 Januari 2022 / 14:27 WIB
Harga Bitcoin Sempat Jatuh ke Bawah US$ 40.000, Terendah Sejak Agustus Tahun Lalu
ILUSTRASI. Harga Bitcoin pada Senin (10/1/2022) malam menukik ke US$ 39.677,65, level yang tak pernah terlihat sejak awal Agustus tahun lalu. REUTERS/Edgar Su.


Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin sempat jatuh ke bawah US$ 40.000 pada Senin (10/1) malam, sebelum bangkit dan menembus lagi level US$ 42.000 di Selasa (11/1).

Data CoinDesk menunjukkan, harga Bitcoin pada Senin (10/1) malam menukik ke US$ 39.677,65, level yang tak pernah terlihat sejak awal Agustus tahun lalu.

Pergerakan harga bearish terjadi setelah kerugian pasar saham AS semakin dalam karena investor bersiap untuk tindakan dari Federal Reserve (The Fed) yang lebih hawkish.

Tapi, pada Selasa (11/1), harga Bitcoin kembali bangkit dan menembus level US$ 42.000. Persisnya di US$ 42.213,92 pada pukul 14.18 WIB atau naik tipis 0,44% dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Menang Banyak, Harga Mata Uang Kripto Ini Melonjak 18% dalam Sehari

Pekan lalu, harga Bitcoin turun selama enam hari berturut-turut setelah risalah The Fed mengungkapkan rencana enaikan suku bunga yang agresif di samping langkah yang lebih cepat untuk menormalkan neraca.

“Pengetatan kondisi keuangan diperkirakan berdampak negatif pada aset berisiko, seperti ekuitas dan kripto, karena menjadi kurang menarik dari obligasi safe-haven,” tulis Kaiko dalam buletin mingguannya, seperti dikutip CoinDesk.

Menurut Kaiko, dampak dari pertemuan The Fed pada Desember tahun lalu telah mengirim korelasi antara Bitcoin dan aset tradisional ke level tertinggi dalam lebih dari setahun terakhir.

"Pertemuan Desember Federal Reserve memiliki dampak yang kuat pada pasar keuangan global, dengan para pedagang bereaksi cepat terhadap prospek pengetatan moneter," sebut Kaiko. 

“Selama volatilitas, Bitcoin berperilaku kuat seperti aset berisiko,” imbuh perusahaan data perdagangan mata uang kripto itu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×